Krishna Mukti: Kalijodo Kawasan Tidak Beradab
Senja di Kalijodo |
Indoheadlinenews.com - Kawasan Kalijodo lagi hangat jadi bahan berita. Bukan lantaran prestasi warga, tapi karena sebentar lagi mau digusur.
Wacana penggusuran sudah mengemuka sejak 2012. Tapi, rencana itu belum juga terlaksana. Kawasan boker di pinggir kali itu pun sempat adem ayem. Sebab, penggusuran tak jadi dilaksanakan.
Belakangan, hiburan Kalijodo memakan korban. Adalah Riki sang pengendara Fortuner yang menabrak mati pengendara motor sehabis asik keluyuran di Kalijodo.
Wacana penggusuran sudah mengemuka sejak 2012. Tapi, rencana itu belum juga terlaksana. Kawasan boker di pinggir kali itu pun sempat adem ayem. Sebab, penggusuran tak jadi dilaksanakan.
Belakangan, hiburan Kalijodo memakan korban. Adalah Riki sang pengendara Fortuner yang menabrak mati pengendara motor sehabis asik keluyuran di Kalijodo.
Kematian pengendara motor direspon Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama. Ahok menilai, penyebabnya karena sang pengendara mengantuk lantaran habis bertamasya di Kalijodo. Rencana penggurusan pun kembali didengungkan.
Pejalan kali di Kalijodo |
Usut punya usut, kawasan tersebut memang sudah jadi pantauan. Bukan lantaran bisnis esek-eseknya, tapi karena kawasan tersebut kumuh dan berdiri di jalur hijau. Penertiban kawasan pun jadi solusi tunggal.
Rencana tersebut diamnini Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti. Krishna sepakat, bangunan di Kalijodo harus diratakan dengan tanah.
Di mata bekas Kapolsek Penjaringan ini, Kalijodo kawasan tidak beradab. Padahal, Jakarta adalah ibu kota yang butuh citra dan kehidupan beradab.
"Ini (Kalijodo) daerah tidak beradab, kalau dibiarkan jadi hotspots kejahatan," kata Krishna saat patroli di Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, semalam.
Krishna mau daerah itu diratakan dengan tanah. Bukan lantaran tak kasihan. Tapi, supaya kejahatan tak lagi tumbuh di kawasan boker itu.
Keinginan ini bukan lantaran tanpa sebab. 14 tahun silam, Krishna adalah kepala kepolisian setempat. Dia bahkan sempat ditodong pistol oleh Abdul Aziz alias Daeng Aziz, saat mencoba menggusur tempat hiburan tersebut.
Rencana tersebut diamnini Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti. Krishna sepakat, bangunan di Kalijodo harus diratakan dengan tanah.
Di mata bekas Kapolsek Penjaringan ini, Kalijodo kawasan tidak beradab. Padahal, Jakarta adalah ibu kota yang butuh citra dan kehidupan beradab.
"Ini (Kalijodo) daerah tidak beradab, kalau dibiarkan jadi hotspots kejahatan," kata Krishna saat patroli di Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, semalam.
Krishna mau daerah itu diratakan dengan tanah. Bukan lantaran tak kasihan. Tapi, supaya kejahatan tak lagi tumbuh di kawasan boker itu.
Keinginan ini bukan lantaran tanpa sebab. 14 tahun silam, Krishna adalah kepala kepolisian setempat. Dia bahkan sempat ditodong pistol oleh Abdul Aziz alias Daeng Aziz, saat mencoba menggusur tempat hiburan tersebut.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti |
Krishna tentu punya sedikit kesal. Tugas polisi menertibkan lokasi, malah dihalangi senjata api. Dia pun menghendaki, Pemerintah Provinsi DKI punya konsistensi dalam membenahi kawasan yang rawan kejahatan.
"Kalau konsisten insya Allah, aman," kata Krishna.
"Kalau konsisten insya Allah, aman," kata Krishna.
Lantaran itu, Krishna mengharapkan, Pemprov DKI, Kepolisian, TNI, dan lembaga terkait bisa bekerja sama dengan baik. Supaya, tugas pemberantasan kejahatan bukan semata milik Korps Tribrata.
"Tidak hanya kerjanya polisi, kerjanya integral dari pemerintah daerah juga." (metrotvnews.com)
"Tidak hanya kerjanya polisi, kerjanya integral dari pemerintah daerah juga." (metrotvnews.com)
Tidak ada komentar