Revolusi Mental di Jalan, Polisi Gelar Operasi Simpatik Pergoki Bocah 9 Tahun Bawa Motor
Indoheadlinenews.com - Bocah perempuan usia 7 dan 9 tahun dipergoki polisi tengah membawa motor matik di kawasan Mangga Dua, Jakarta. Polisi langsung menyetop kendaraan itu. Dua bocah itu malah menangis kencang. Polisi akhirnya mengantarkan dua anak itu ke orangtuanya.
Peristiwa pada Sabtu (27/2) itu memang merisaukan. Sebaiknya para orangtua tidak memanjakan anak mereka dengan kendaraan. Apapun alasannya, anak tidak boleh diberi izin berkendara.
"Ini peringatan juga bagi para orangtua yang lain agar tidak memberikan kendaraan kepada anaknya kalau belum cukup umur. Anak seusia begitu belum cakap mengemudikan motor, belum paham rambu-rambu kalu lintas yang tentu sangat membahayakan keselamatan si anak itu sendiri," papar Kanit Lantas Polsek Tamansari Kompol Adri Desas Furianto yang dilansir detikcom, Senin (29/2/2016).
Peristiwa pada Sabtu (27/2) itu memang merisaukan. Sebaiknya para orangtua tidak memanjakan anak mereka dengan kendaraan. Apapun alasannya, anak tidak boleh diberi izin berkendara.
"Ini peringatan juga bagi para orangtua yang lain agar tidak memberikan kendaraan kepada anaknya kalau belum cukup umur. Anak seusia begitu belum cakap mengemudikan motor, belum paham rambu-rambu kalu lintas yang tentu sangat membahayakan keselamatan si anak itu sendiri," papar Kanit Lantas Polsek Tamansari Kompol Adri Desas Furianto yang dilansir detikcom, Senin (29/2/2016).
"Kalau sayang anak jangan memanjakan dengan kendaraan kecuali anak sudah cukup umur dan sudah memiliki SIM," tutupnya.
Operasi Simpatik, operasi lalu lintas digelar Polri. Sejak 1-21 Maret, petugas kepolisian akan melakukan penertiban pada pengendara.
Revolusi mental memang perlu dilakukan di jalan. Operasi simpatik ini diharapkan bisa menjadi awal memperbaiki mentalitas orang Indonesia berlalu lintas.
Hal yang paling sering ditemui saja, bocah yang kerap terlihat membawa motor. Atau pelajar yang belum mempunyai SIM bisa bebas berkendara di jalan.
Operasi Simpatik, operasi lalu lintas digelar Polri. Sejak 1-21 Maret, petugas kepolisian akan melakukan penertiban pada pengendara.
Revolusi mental memang perlu dilakukan di jalan. Operasi simpatik ini diharapkan bisa menjadi awal memperbaiki mentalitas orang Indonesia berlalu lintas.
Hal yang paling sering ditemui saja, bocah yang kerap terlihat membawa motor. Atau pelajar yang belum mempunyai SIM bisa bebas berkendara di jalan.
Kemudian juga ulah para pemotor lawan arus. Belum lagi para pemotor yang tidak tertib. Dan di Jakarta seperti mobil atau motor yang masuk busway.
Pelanggaran lalu lintas seperti itu mungkin mesti menjadi sasaran dalam operasi simpatik. Penyuluhan ke sekolah juga mesti menjadi sasaran.
Serta tindakan tegas pada pemotor lawan arus dan pelanggar busway. Operasi simpatik harus bisa menjadi cikal bakal revolusi mental di jalan.
Dan seperti disampaikan Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan, Rabu (2/3/2016) penyuluhan juga pembinaan mesti dikedepankan dalam operasi simpatik.
Jadikan operasi simpatik sebagai bagian pelayanan kepada masyarakat. "Dan hindari penyalahgunaan kewenangan di jalan," tutup Edi. (detik.com)
baca juga: - Wow.. Kereen! Begini Konsep Taman Kalijodo yang Disiapkan Pemprov. DKI. Jakarta
Pelanggaran lalu lintas seperti itu mungkin mesti menjadi sasaran dalam operasi simpatik. Penyuluhan ke sekolah juga mesti menjadi sasaran.
Serta tindakan tegas pada pemotor lawan arus dan pelanggar busway. Operasi simpatik harus bisa menjadi cikal bakal revolusi mental di jalan.
Dan seperti disampaikan Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan, Rabu (2/3/2016) penyuluhan juga pembinaan mesti dikedepankan dalam operasi simpatik.
Jadikan operasi simpatik sebagai bagian pelayanan kepada masyarakat. "Dan hindari penyalahgunaan kewenangan di jalan," tutup Edi. (detik.com)
baca juga: - Wow.. Kereen! Begini Konsep Taman Kalijodo yang Disiapkan Pemprov. DKI. Jakarta
Tidak ada komentar