Antara Mata Najwa dan ILC, Manakah Yang Terbaik?
Indoheadlinenews.com - Coba, mari kita bandingkan dengan Najwa Shihab. Karni Ilyas ini bertanya sedikit/pendek, dan memberi peluang pada narasumber untuk mengungkapkan semua jawaban
Di Indonesia, program televisi dengan tema politik semakin berkembang. Tema dan packaging nya pun sudah semakin berani dan kreatif. Faktanya, sekarang ini program televisi dengan tema politik tak hanya sekedar dialog dengan topik yang normatif, namun sudah berani menggunakan topik yang menggelitik, variatif, kreatif dan menghibur.
Lima belas tahun sejak hadirnya Metro TV, sebagai televisi berita pertama di Indonesia, pada tahun 2000, berbagai program televisi politik pun turut hadir menghiasi layar televisi Indonesia.
Banyaknya tayangan televisi bernuasanya politik makin menunjukkan tingkat ketertarikan pemirsa terhadap politik semakin meningkat.
Bisa dibilang program talk show yang berbau politik paling hits saat ini adalah Mata Najwa yang disiarkan METRO TV dan Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan TV ONE. Kedua program ini disebut-sebut mampu mengalahkan acara-acara hiburan di stasiun TV lain.
Najwa Shihab “Mata Najwa”
Di Indonesia, program televisi dengan tema politik semakin berkembang. Tema dan packaging nya pun sudah semakin berani dan kreatif. Faktanya, sekarang ini program televisi dengan tema politik tak hanya sekedar dialog dengan topik yang normatif, namun sudah berani menggunakan topik yang menggelitik, variatif, kreatif dan menghibur.
Lima belas tahun sejak hadirnya Metro TV, sebagai televisi berita pertama di Indonesia, pada tahun 2000, berbagai program televisi politik pun turut hadir menghiasi layar televisi Indonesia.
Banyaknya tayangan televisi bernuasanya politik makin menunjukkan tingkat ketertarikan pemirsa terhadap politik semakin meningkat.
Bisa dibilang program talk show yang berbau politik paling hits saat ini adalah Mata Najwa yang disiarkan METRO TV dan Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan TV ONE. Kedua program ini disebut-sebut mampu mengalahkan acara-acara hiburan di stasiun TV lain.
Najwa Shihab “Mata Najwa”
source image: Aniesbaswedan |
Di peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada 9 Februari 2016 lalu, salah seorang sastrawan Tanah Air, Sirikit Syah memberikan catatan untuk kedua program tersebut. Sastrawan kelahiran Surabaya ini pun memberikan penilaiannya terhadap kedua program yang tengah bersaing ini.
Berikut CATATAN HARI PERS yang ditulis Sirikit Syah di laman facebooknya:
Berikut CATATAN HARI PERS yang ditulis Sirikit Syah di laman facebooknya:
Dulu saya sebel banget sama Karni Ilyas yang ke-PD-an jadi host di ILC TVOne. Sampai aku sms produsernya: “Emang gak ada orang lain ya?”
“Banyak mbak, tapi dia news director, dia yang menentukan. Kalau dia memilih diri sendiri utk jadi host, lalu bagaimana dong?” begitu kira-kira jawabannya.
Menurut teori ilmu komunikasi, jurnalistik, broadcasting, public speaking, Karni Ilyas itu gak dapat semuanya: mukanya gak menarik, suaranya buruk, retorikanya terbata-bata/tersendat-sendat.
Orang boleh jelek dan suaranya tidak bagus, tapi at least kalau ngomong lancar, gak gagap gitu loh. Nah, tapi lama-lama aku mulai suka. Mengapa? karena dia betul-betul menjalankan fungsi HOST.
Coba, mari kita bandingkan dengan Najwa Shihab. Karni Ilyas ini bertanya sedikit/pendek, dan memberi peluang pada yang ditanya (narasumber) untuk mengungkapkan semua jawaban/penjelasannya. Itulah yang ditunggu pemirsa di rumah bila nonton talk show. Jawaban narasumber. Bukan pertanyaan
“cerdas” host, apalagi yang kepanjangan pertanyaannya, lalu ketika narsum menjawab sering dipotong-potong, dan dia ikut-ikutan jadi ahli/narsum dengan mengemukakan argumennya, atau malahan jadi interogator, yang tidak pernah puas pada jawaban narsum.
Yang nonton capek, kesal, jengkel! Switch channel. Na, sekarang paham, kan, mengapa Karni Ilyas terpilih sebagai the best host pada perhelatan insan pertelevisian tahun 2015.
Era Najwa Shihab telah lewat. Karni Ilyas mengingatkan saya pada Larry King, Barbara Walters, Oprah Winfrey, yang semuanya bertanya sopan, pendek, dan siap mendengar. Bravo Karni Ilyas dan TVOne.
Tak bisa dipungkiri bahwa perang udara antara TV One dan Metro TV hingga kini masih berlanjut. ‘Mata Najwa’ adalah pesaing terberat acara ‘Indonesia Lawyer Club (ILC)’ yang dipandu oleh Karni Ilyas di TV One.
Karni Ilyas “Indonesia Lawyers Club”
“Banyak mbak, tapi dia news director, dia yang menentukan. Kalau dia memilih diri sendiri utk jadi host, lalu bagaimana dong?” begitu kira-kira jawabannya.
Menurut teori ilmu komunikasi, jurnalistik, broadcasting, public speaking, Karni Ilyas itu gak dapat semuanya: mukanya gak menarik, suaranya buruk, retorikanya terbata-bata/tersendat-sendat.
Orang boleh jelek dan suaranya tidak bagus, tapi at least kalau ngomong lancar, gak gagap gitu loh. Nah, tapi lama-lama aku mulai suka. Mengapa? karena dia betul-betul menjalankan fungsi HOST.
Coba, mari kita bandingkan dengan Najwa Shihab. Karni Ilyas ini bertanya sedikit/pendek, dan memberi peluang pada yang ditanya (narasumber) untuk mengungkapkan semua jawaban/penjelasannya. Itulah yang ditunggu pemirsa di rumah bila nonton talk show. Jawaban narasumber. Bukan pertanyaan
“cerdas” host, apalagi yang kepanjangan pertanyaannya, lalu ketika narsum menjawab sering dipotong-potong, dan dia ikut-ikutan jadi ahli/narsum dengan mengemukakan argumennya, atau malahan jadi interogator, yang tidak pernah puas pada jawaban narsum.
Yang nonton capek, kesal, jengkel! Switch channel. Na, sekarang paham, kan, mengapa Karni Ilyas terpilih sebagai the best host pada perhelatan insan pertelevisian tahun 2015.
Era Najwa Shihab telah lewat. Karni Ilyas mengingatkan saya pada Larry King, Barbara Walters, Oprah Winfrey, yang semuanya bertanya sopan, pendek, dan siap mendengar. Bravo Karni Ilyas dan TVOne.
Tak bisa dipungkiri bahwa perang udara antara TV One dan Metro TV hingga kini masih berlanjut. ‘Mata Najwa’ adalah pesaing terberat acara ‘Indonesia Lawyer Club (ILC)’ yang dipandu oleh Karni Ilyas di TV One.
Karni Ilyas “Indonesia Lawyers Club”
Source: Agung-gunandjarsudarsa |
Apa yang menjadi catatan sastrawan kondang yang namanya susah di eja, Sirikit Syah, tidaklah sepenuhnya benar.
Setidaknya ada beberapa hal yang membuat program Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab lebih nge-hits dari ILC. Selain tak pernah terkena teguran KPI seperti yang sering dialami ILC, Mata Najwa selalu menghadirkan nara sumber orang-orang pilihan dan kompeten.
Berbeda dengan ILC yang kerap mengundang nara sumber seadanya hingga acara tersebut menjadi ajang adu “kepandaian” berbicara, hingga seringkali para tamu juga beradu sindiran dan ejekan halus. Bahkan tak jarang mereka melontarkan ancaman yang kasar dan melecehkan.
Tak sulit rasanya menilai mana yang terbaik diantara keduanya. Kalau menurutmu yang mana? Pernah nonton acaranya kan?(kaskus.co.id)
baca berita menarik lainnya: - Jessica dan Hukuman Mati
- Inilah 5 Preman Paling Ganas di Indonesia
Mata Najwalah...cerdas, menarik, inspiratif & to netral
BalasHapusNews Tv One, hanya ILC (Pak karni) yg bermutu... meskipun terkadang melebihi kebebasan Pers itu sendiri.
BalasHapusMetro TV, 95% beritanya AKTUAL & NETRAL. Host menari & cerdas, pintar mengangkat isu2 yg menginspirasi...
yang nilai suru belajar lagi
BalasHapus