Breaking News

Jamin Kapal Ternak Tak Lagi Kosong, Mentan Gandeng 13 Pedagang Perantara




Indoheadlinenews.com  -Kapal ternak KM Camara Nusantara I, kembali membawa sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) ke DKI Jakarta. Pagi ini, 299 ekor sapi diturunkan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal ternak tak lagi kosong seperti pada pelayarannya yang ke-2 di Januari lalu.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa kapal ternak kali ini mendapat muatan penuh 500 ekor karena pihaknya menggandeng 13 perusahaan untuk menjadi pemasok sapi. Sapi tidak dibeli langsung dari peternak, tetapi melalui perantaraan perusahaan-perusahaan tersebut.

Perusahaan perantara tersebut akan memasok 1.000 ekor sapi per bulan untuk diangkut oleh kapal ternak KM Camara Nusantara I. Kepastian tersebut, lanjut Amran, telah diperkuat dalam kontrak. Dari 13 perusahaan tersebut, 10 di antaranya adalah perusahaan swasta lokal milik pengusaha di NTT dan NTB.

"Kita sudah ada program untuk 1 tahun ke depan, kerjasama dengan pengusaha ada 13, yang 10 di antaranya dari pengusaha lokal di NTT. Minimal mereka pasok 2 kali sebulan, berarti 1.000 ekor," kata Amran saat menyambut kedatangan kapal ternak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Adapun 3 perusahaan lainnya adalah 2 BUMN dan 1 BUMD DKI Jakarta, yaitu PT Berdikari, Perum Bulog, dan Pd Dharma Jaya.

"Di antaranya PT Berdikari, PD Dharma Jaya, kemudian Perum Bulog. Ketiga pemain ini yang dominan, sedangkan 10 lagi pengusaha lokal yang pasok ke Dharma Jaya dan Berdikari," papar Amran.

Dirinya mengaku sengaja menggandeng pengusaha lokal untuk menjadi pedagang perantara karena tidak ingin mematikan mereka. Namun pengusaha-pengusaha lokal tak boleh mengambil keuntungan berlebih, supaya peternak dan konsumen juga diuntungkan.

"Kan biar pengusaha-pengusaha lokal juga terlibat, bukan kita ingin menghilangkan mereka. Tetapi harus ada keseimbangan baru dimana peternak menikmati, mereka menikmati, konsumen juga menikmati," tukas dia.

Harga sapi yang dipasok para pengusaha lokal ini lebih mahal daripada yang dipasok oleh Bulog, Berdikari, dan Dharma Jaya. Selisihnya antara Rp 1.000-2.000 per kilogram (kg) untuk bobot hidup.

"Pasti di atasnya, harga selisih Rp 1.000-2.000/kg lah," ucap Amran.

Meski ada pedagang perantara, Amran menjamin harga sapi tetap murah sampai di Jakarta yakni Rp 35.000-36.000/kg bobot hidup dan dijual dalam bentuk daging sapi seharga Rp 85.000/kg ke masyarakat.

"Harganya sampai di sini Rp 35.000-36.000/kg bobot hidup, dan Berdikari jual Rp 85.000/kg," tandasnya.

Menurut dia, kapal ternak akan mengubah struktur pasar dalam jangka panjang, seperti memangkas rantai pasokan dan menekan biaya distribusi, sehingga harga sapi di peternak naik tapi harga di konsumen turun.

"Ini menaikkan harga di tingkat produsen, menurunkan harga di konsumen, ini mengubah struktur pasar," tutupnya.

Sebagai informasi, Kapal ternak KM Camara Nusantara I pada pukul 06.30 WIB pagi ini kembali merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, dengan membawa 299 ekor sapi. Dari 500 ekor yang dibawa dari Pelabuhan Tenau, NTT, sebanyak 167 ekor sapi diturunkan di Cirebon tanggal 8 Februari lalu dan 33 ekor sapi di Surabaya tanggal 6 Februari.




sumber: detik.com

Tidak ada komentar