Breaking News

Eks Gafatar: Kebahagiaan Tidak Bisa Diukur dengan Materi

 
Seorang anggota Polri berjaga di pintu masuk bus yang akan mengangkut 400 orang warga eks anggota Gafatar yang dipulangkan dari Pontianak, Kalbar, dan ditampung di Asrama Transito Disnakertransduk Jatim, di Margorejo, Surabaya (23/1). Pemulangan warga asal Jatim tersebut difasilitasi pemerintah dengan menumpang 2 unit pesawat Lion Air. Foto: ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA


Indoheadlinenews.com -Sebanyak 389 pengungsi eks anggota Gafatar asal Jawa Timur sudah tiba di Surabaya dan ditempatkan di Asrama Transito Margorejo, kemarin (23/1).  Sebagian besar pengungsi yang dipulangkan dari Pontianak itu menilai, tempat transit di Surabaya ini lebih manusiawi daripada sebelumnya.

Sukardi, 47, salah seorang pengungsi menyebut beberapa fasilitas yang dinilai lebih baik. Seperti kamar tidur, kamar mandi, dan makan untuk warga. Di penampungan, pengungsi mendapat jatah makan nasi kotak. ’’Di Pontianak, kami hanya mendapat mie instan,’’ tuturnya.

Menu makanan yang disajikan juga lebih layak. Seperti lauk daging, mie, telur, dan sambal goreng hati. Berbeda jauh ketika berada di tempat asal. Sukardi menilai, pelayan yang diterima selama di Transito lebih manusiawi.

Ada sembilan barak yang disediakan Pemerintah Provinsi Jatim. Pensiunan Pegawai PLN Madiun ini tinggal di barak enam. Di barak tersebut dia bersama istrinya, Rohaya,  dan tiga anaknya. Tidak banyak harta yang berhasil diselamatkan.

Pakaian yang dibawa terbatas. Mereka butuh bantuan baju untuk ganti. “Pakaian kami yang lain habis terbakar,” lanjut Sukardi.

Rumah, hewan ternak, serta sepeda motor yang dia miliki hangus terbakar. Namun Sukardi tetap bersyukur semua keluarganya selamat. “Kebahagiaan tidak diukur dari materi,” ujarnya. 


sumber: jpnn.com

Tidak ada komentar