Teman Ahok Semakin Dahsyat!
Indoheadlinenews.com -Publik Jakarta dikejutkan oleh munculnya gerakan para relawan ‘Teman Ahok’ pada Juni 2015, yang mengampanyekan penggalangan sejuta KTP untuk Ahok. ‘Teman Ahok’ aktif menyosialisasikan pengumpulan KTP di media sosial. Selain itu juga mendirikan sejumlah posko di kelurahan dan mal.
‘Teman Ahok’ mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan maju pada Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen atau perseorangan. Untuk itu Ahok harus memenuhi syarat mendapat dukungan sejuta KTP.
‘Teman Ahok’ sedikit bernafas lega ketika September 2015 Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah aturan persyaratan pencalonan kepala daerah bagi calon independen untuk Pilkada 2017. Sebelumnya calon independen berdasarkan persentase penduduk, lalu diubah cukup berdasarkan persentase daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya. Untuk Provinsi DKI Jakarta, syarat minimalnya adalah 532.000 KTP.
Kendati demikian ‘Teman Ahok’ tetap berusaha mengumpulkan sejuta KTP seperti target awal. Popularitas Ahok yang semakin mencuat mempermudah ‘Teman Ahok’ mengumpulkan KTP.
Gerakan ‘Teman Ahok’ mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, yakni artis, aktivis, pengusaha, dan lain sebagainya. Salah seorang artis yang aktif membantu ‘Teman Ahok’ adalah Zaskia Adya Mecca. Zaskia rajin mengampanyekan sejuta KTP untuk Ahok di kalangan selebriti.
Perjuangan ‘Teman Ahok’ yang gigih membuahkan hasil yang manis. Hingga Jumat (25/12/2015) bertepatan dengan Hari Natal KTP yang terkumpul sebanyak 533.374 KTP, melewati syarat minimum pengumpulan KTP, yakni 532.000 KTP. ‘Teman Ahok’ mempersembahkan perolehan KTP tersebut sebagai kado Natal buat Ahok.
Ahok mengucapkan terima kasih kepada ‘Teman Ahok’ yang telah memenuhi syarat minimum pengumpulan KTP. Dan juga berterima kasih kepada warga Jakarta yang telah mendukungnya dengan menitipkan KTP.
“Saya mau bilang terima kasih sama ‘Teman Ahok’ dan warga DKI Jakarta yang ingin saya maju (lewat jalur) independen,” tuturnya seusai menghadiri Haul Keenam Gus Dur di Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (26/12).
Tetapi, Ahok mengingatkan masih adanya proses verifikasi data KTP yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI. Nantinya, hasil verifikasi KPUD ini yang akan menentukan apakah syarat untuk mendukungnya maju melalui jalur independen itu terpenuhi atau tidak. Oleh karena itu, Ahok menyarankan ‘Teman Ahok’ tetap mengacu pada target awal, yakni mengumpulkan sejuta KTP.
“Saya katakan kalau mau saya maju, kumpulin sejuta. Sehingga kalau KTP diverifikasi dan setengahnya gagal, kita masih ada cadangan dan dapat (maju),” katanya.
Mengalahkan 10 Parpol
Dukungan dari masyarakat untuk Ahok terus mengalir. Jumlah KTP yang dihimpun ‘Teman Ahok’ terus bertambah. Hingga Rabu (30/12) terkumpul 548.927 KTP.
Dan hebatnya, perolehan KTP untuk Ahok tersebut mengalahkan perolehan suara 10 parpol peserta Pemilu 2014 di DKI. Yakni, PPP sebesar 452.224 suara, PKS (424.400 suara), Golkar (376.221 suara), Partai Demokrat (360.929 suara), Hanura (357.006 suara), PKB (260.159 suara), Nasdem (206.117 suara), PAN (172.784 suara), PBB (60.759 suara), dan PKPI (42.217 suara).
Tinggal dua partai yang masih berada di atas perolehan KTP untuk Ahok, yakni Partai Gerindra (592.472 suara), dan PDI-P (1.231.843 suara).
‘Teman Ahok’ menargetkan Juli 2016 terkumpul sejuta KTP. Tampaknya perolehan KTP pada Juli 2016 bakal melebihi target, karena begitu tingginya animo masyarakat yang mendukung Ahok. Dan kemungkinan besar KTP untuk Ahok bakal melewati perolehan suara PDI-P.
Sepanjang Juni – Desember 2015 manuver ‘Teman Ahok’ memang dahsyat. Diprediksi manuver ‘Teman Ahok’ akan makin dahyat pada 2016. Mereka tentu akan bekerja ekstra keras agar Ahok mendapat tiket Pilkada DKI 2017. Selain itu mereka juga mendapat kepercayaan dari Ahok untuk menentukan calon wakil Ahok dalam Pilkada mendatang.
Seperti diketahui, Ahok semula kader Partai Gerindra, lalu angkat kaki dari partai besutan Prabowo itu pada 2014. Pasalnya, ia tidak sejalan dengan keinginan Gerindra tentang Pilkada serentak 2015. Gerindra menginginkan Pilkada dipilih oleh DPRD, sementara Ahok berkeinginan Pilkada dipilih langsung oleh rakyat.
Setelah resmi keluar dari Gerindra, Ahok memutuskan tidak bergabung dengan partai politik (parpol) apa pun. Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini juga memutuskan akan berkompetisi di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.
source: obsessionsnews.com
Tidak ada komentar