Breaking News

10 Alasan Kuat mengapa FPI harus dibubarkan




Indoheadlinenews.com -FPI adalah salah satu ormas fundamentalis. Fundamentalis adalah suatu paham yang menginginkan pemurniaan agama secara utuh. Paham seperti ini menginginkan suatu negara tunduk dan taat pada ideologi mereka,seperti ISIS di Irak. Sementara,sikap FPI yang 'terkenal' anarkis dan main hukum sendiri sangat merusak citra islam. Tindakan segelintir kelompok,berakibat pada semua orang-orang islam. Bahkan,sekarang ini islam dipandang sebagai agama yang keras,anarkis dan tidak mengedepankan rasionalitas. Stereotip-stereotip ini jelas merugikan para pemeluk agama Islam.

1. Beberapa aksi FPI yang sudah banyak menimbulkan kerugian



Bentrokan antara demonstran Front Pembela Islam (FPI) dengan aparat di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (3/10) siang menyebabkan sejumlah mobil rusak.

Salah satunya, Toyota Velfire milik anggota DPRD DKI Muhammad Guntur yang kaca depannya pecah akibat timpukan batu demonstran.

Ditemui usai kericuhan, politisi Partai Hanura itu mengaku akan melaporkan FPI kepada pihak kepolisian. Pasalnya, Guntur menilai aksi anarkis tersebut sudah direncanakan sebelumnya

2. FPI Tidak Bisa Toleransi Beragama



Front Pembela Islam (FPI) menilai putusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 tentang imbauan tidak mudah mengkafirkan orang masih terlalu umum. Ketua FPI Muchsin Alatas meminta agar Muhammadiyah memperjelas batasan tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memaknai Islam.

"Dalam agama manapun, Islam ataupun non Islam, ada yang namanya perbedaan dan penyimpangan. Kalau penyimpangan, kami enggak bisa toleransi. Itu tetap kafir," kata Muchsin kepada CNN Indonesia, Sabtu (8/8).


3. FPI Mengeluarkan Fatwah Yang Membuat Kontroversi


Front Pembela Islam (FPI) mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah haram atau tak sesuai syariat. Menurut FPI, sistem yang diterapkan BPJS tak beda dengan bisnis asuransi.

Hal itu ditegaskan Juru Bicara FPI, Munarman, saat menghadiri Musyawarah Wilayah FPI di Depok, Jawa Barat, Sabtu, 1 Agustus 2015. Dijelaskan Munarman, ada beberapa sudut pandang yang menjadi penilaiannya. di dalam BPJS ada bisnis-bisnis yang belum tentu juga syar’i (sesuai syariat Islam). Karena ada dugaan untuk mengintervensi pasar uang. Uang itu bukan alat jual-beli, ini masuknya riba. Dua hal itu tidak sesuai syariat. MUI hanya melihat sistem syar’i atau tidaknya," ujar Munarman.


4. FPI Sering Demo Berakhir Bentrok



Demo anti Amerika yang dilakukan oleh ratusan orang dari Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Pemuda Ka\\\'bah (GPK) sempat diwarnai tembakan peringatan. Hal tersebut terjadi saat demonstran berusaha masuk ke restoran cepat saji di Mal Ciputra Semarang.

Awalnya ratusan orang tersebut berorasi dari masjid Baiturrahman Semarang menuju Lapangan Simpang Lima, namun saat melewati restoran cepat saji di pusat kota tersebut, massa berusaha masuk tapi dihalang-halangi anggota kepolisian. Akibatnya bentrok pun terjadi. Beruntung pihak restoran sudah menutup tokonya sebelum demo dimulai.


5. FPI Main Hakim Sendiri




Dengan alasan polisi dan aparat keamanan Indonesia tidak berdaya untuk membela Islam, FPI sering melakukan razia sendiri, misalnya menjelang bulan puasa. Tindakan itu kerap berujung pada aksi perusakan. Banyak orang mengeritik aksi-aksi FPI dan menuntut agar organisasi itu dibubarkan saja. Tapi Ketua FPI Habib Rizieq menolak tuntutan itu dan menyatakan, FPI memang gerakan tanpa kompromi karena membela prinsip-prinsip Islam, karena sistem penegakan hukum di Indonesia mandul.

Belakangan, FPI giat mengelar aksi protes terhadap Pelaksana Jabataan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mereka menentang Ahok menjadi Gubernur Jakarta menggantikan Jokowi, antara lain dengan alasan bahwa hanya seorang Islam yang bisa menjadi gubernur di ibukota Indonesia itu.

6. FPI Menghasut Warga Bali Agar Tolak Ajang Miss World


Front Pembela Islam (FPI) mengaku siap menggelar demo turun ke jalan sebagai bentuk aksi penolakan terhadap penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia.
Hal itu diutarakan oleh Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dalam orasinya di peringatan Milad ke-15 FPI di Jl Petamburan III, Minggu (25/8/2013).

Kemudian Habib Rizieq juga berpesan pada pengurus DPD FPI di Jawa Timur, Madura, hingga ke Banyuwangi untuk melakukan pendekatan ke masyarakat Bali agar juga menolak penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia, yakni di Bali.

"Kami ingatkan ke pemerintah untuk tidak memberikan izin bagi pengelaran Miss World 2013 di Indonesia. kami umat Islam Indonesia menolak digelarnya kontes itu," tutur Habib Rizieq .
FPI juga mengingatkan pemerintah untuk tidak menjadikan Bali sebagai pulau kemaksiatan karena Bali merupakan bagian dari NKRI.

7. FPI Sering Berbuat Anarkis



Markas Kepolisian Sektor Ciawi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (1/7) dini hari, menjadi sasaran kemarahan ratusan orang anggota Front Pembela Islam atau FPI. Kaca kantor pun rusak dilempar batu.

Aksi ini diduga terkait kemarahan massa FPI di mana tiga anggotanya dianiaya saat menghentikan acara dangdutan di tempat hiburan malam oleh anggota BBC dan Libra. Bahkan berkembang isu anggota mereka juga dianiaya anggota polisi. Alhasil Mapolsek Ciawi yang bersebelahan dengan tempat hiburan menjadi sasaran.

8. FPI lawan polisi



Aksi protes FPI yang digelar sering berakhir dengan kerusuhan, misalnya awal Oktober 2014. Belasan anggota kepolisian, termasuk Kapolsek Gambir, ketika itu mengalami luka-luka. Buntutnya, polisi mengepung markas FPI di Jakarta dan menuntut agar koordinator lapangan aksi demo rusuh itu menyerahkan diri.

November 2014 ketua FPI Habib Rizieq mengancam, kalau Ahok tetap dilantik jadi Gubernur Jakarta, FPI akan membentuk DPRD tandingan dan memilih sendiri gubernur tandingan. FPI mengklaim, aksi mereka juga didukung oleh Koalisi Prabowo di DPR, yang terutama didukung oleh Gerindra, Golkar, PKS dan Partai Demokrat.

9. FPI nilai Ahok goblok dan asal jeplak soal kolom agama di KTP



Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama setuju identitas agama tak perlu dicantumkan dalam kolom Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pernyataan Ahok itu mendapat reaksi keras dari Front Pembela Islam (FPI).

"Itu goblok, asal jeplak dan sesuka bacotnya dia ( Ahok ) saja," ujar Juru Bicara FPI, Munarman, Selasa (17/12).

Menurut Munarman, komentar Ahok tersebut semakin menunjukkan sikap arogansi pria kelahiran Bangka Belitung itu. "Pernyataannya itu semata-mata buat menunjukkan arogansinya saja," katanya.
Bukan hanya itu, Munarman juga mengecam Ahok terkait pernyataannya yang menyebut identitas agama seseorang di KTP tidak menjamin seseorang melakukan tindakan korupsi.

"Itu goblok, masa menghubungkan kolom agama di KTP dengan praktik agama seseorang. Dia tidak paham dan tidak mengerti tentang demokrasi berarti," tegasnya.

10. FPI Kedapatan Membawa Sajam di Pengadilan




Polisi menangkap tiga anggota Front Pembela Islam yang kedapatan membawa senjata di Pengadilan Negeri Yogyakarta, Selasa (6/3/2012). Saat digeledah, ketiganya ditemukan membawa dua jenis senjata, yaitu pedang dan ruyung.

Puluhan anggota FPI DIY Jateng berkumpul di Jalan Kapas, sisi selatan PN Yogyakarta sejak pukul 09.00. Polisi yang berada di lokasi sejak pukul 08.00 langsung menggeledah satu persatu pengunjuk rasa organisasi massa tersebut.

Tiga pemuda asal Magelang berinisial T, MY, dan AS yang mengenakan jaket hitam langsung diamankan petugas. Di balik jaket mereka ditemukan tiga senjata berupa mandau dan pedang serta satu ruyung. Kedatangan massa ormas ini dalam rangka memberikan dukungan kepada Ketua FPI DIY Jateng Bambang Tedy yang tengan menjalani sidang kasus dugaan penganiayaan terhadap Erna Efriyanti.




sumber: likepost

4 komentar:

  1. Yang pasti, kamu bukan yg sepaham. Karena banyak hal2 baik FPI kerjakan, tapi kamu menutup mata.

    BalasHapus
  2. PEMERINTAH INDONESIA TIDAK MUNGKIN SANGGUP BUBARKANNYA FPI ,
    HARUS MINTA BANTUAN LUAR NEGERI baru sanggup!!!

    BalasHapus
  3. PEMERINTAH INDONESIA TIDAK MUNGKIN SANGGUP BUBARKANNYA FPI ,
    HARUS MINTA BANTUAN LUAR NEGERI baru sanggup!!!

    BalasHapus
  4. Kalau FPI tidak anarkis, apa kabar pernyataan2 pemimpinnya yang menggambarkan pemaksaan kehendak harus dituruti berdasarkan pemahaman mereka sendiri? Apa mereka sudah benar mewakili masyarakat? Masyarakat saja membenci kelakuan mereka.

    BalasHapus