Ini Aksi Ahok Cs, Dalam Membongkar Kedok Pembuang Sampah Bungkus Kabel di Got
Indoheadlinenews.com - Jejak pembuang 'gunungan' sampah bungkus kabel di drainase sekitar kawasan Ring I mulai ditelusuri. Sampel bungkus kabel diteliti, termasuk dugaan 'sabotase' banjir yang mengemuka di publik.
Ada atau tidaknya dugaan sabotase di balik temuan sampah kabel di got perlu diselidiki lebih lanjut. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku belum dapat memastikan hal tersebut. "Aku enggak tahu. Kalau aku bilang sabotase, dibully lagi," kata Ahok.
Ahok telah menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengungkap pemilik kabel tersebut. Senada dengan Ahok, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian belum bisa memastikan adanya indikasi tindak pidana terkait sampah bungkus kabel itu. "Ya kalau sabotase ya bisa dijerat, tapi jangan langsung ditulis itunya (sabotase) dulu," imbuhnya.
Temuan sampah kabel sebanyak 12 truk itu kini diselidiki kepolisian dengan meneliti sampel bungkus kabel. Polisi juga akan mengecek kontraktor-kontraktor. Saat penyelidikan dilakukan, pembersihan gorong-gorong jalan terus, bahkan kini mulai bergerak ke depan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Ada atau tidaknya dugaan sabotase di balik temuan sampah kabel di got perlu diselidiki lebih lanjut. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku belum dapat memastikan hal tersebut. "Aku enggak tahu. Kalau aku bilang sabotase, dibully lagi," kata Ahok.
Ahok telah menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengungkap pemilik kabel tersebut. Senada dengan Ahok, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian belum bisa memastikan adanya indikasi tindak pidana terkait sampah bungkus kabel itu. "Ya kalau sabotase ya bisa dijerat, tapi jangan langsung ditulis itunya (sabotase) dulu," imbuhnya.
Temuan sampah kabel sebanyak 12 truk itu kini diselidiki kepolisian dengan meneliti sampel bungkus kabel. Polisi juga akan mengecek kontraktor-kontraktor. Saat penyelidikan dilakukan, pembersihan gorong-gorong jalan terus, bahkan kini mulai bergerak ke depan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Berikut 3 aksi Ahok Cs:
1. Teliti Sampel
Sekitar 6 petugas PLN datang ke Bundaran Patung Kuda, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pintu masuk ditemukannya sampah bungkus kabel. PLN mengambilnya untuk sampel.
Mereka tiba sekitar pukul 13.50 WIB, Rabu (2/3/2016). Setelah meminta izin petugas Dinas Tata Air Jakarta Pusat, mereka mengambil sampah bungkus kabel dari truk sebanyak 1 kantung plastik.
"Kita ambil sampel untuk dibawa ke PLN dan diobservasi," ujar salah seorang petugas PLN.
PLN telah menyangkal sampah bungkus kabel merupakan milik mereka. Meski demikian pihaknya akan tetap mengecek.
Selain PLN, polisi mengambil sampel untuk diselidiki. "Sampelnya sudah diambil oleh PLN, nanti juga kita ambil, kita bandingkan apakah ini sampelnya barang lama kan ada mereknya itu. Tiap tahun juga kabel itu beda jenisnya, kita bisa tahu kabelnya jenis tahun berapa ini nantinya," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.
Mereka tiba sekitar pukul 13.50 WIB, Rabu (2/3/2016). Setelah meminta izin petugas Dinas Tata Air Jakarta Pusat, mereka mengambil sampah bungkus kabel dari truk sebanyak 1 kantung plastik.
"Kita ambil sampel untuk dibawa ke PLN dan diobservasi," ujar salah seorang petugas PLN.
PLN telah menyangkal sampah bungkus kabel merupakan milik mereka. Meski demikian pihaknya akan tetap mengecek.
Selain PLN, polisi mengambil sampel untuk diselidiki. "Sampelnya sudah diambil oleh PLN, nanti juga kita ambil, kita bandingkan apakah ini sampelnya barang lama kan ada mereknya itu. Tiap tahun juga kabel itu beda jenisnya, kita bisa tahu kabelnya jenis tahun berapa ini nantinya," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.
2. Cek Kontraktor
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWhbuhkyQYGJCBi6POyhsG8RP86yRPQFllRBGS40hYJj247mdpUEx7wbsvjw7s9GgpC51FKFVhyphenhyphenaZvID0YCDlivcVbJdPejxmBf71yRuMCdpn1GmMaoQhP16iJkglOUWnTQNsF4tfg5nt3/s1600/ppsu+pegang+bungkus+kabel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">

Sampah bungkusan kabel yang menyumbat gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, diduga barang lama.
"Sudin Tata Air dan PLN melihat, apakah ini barang lama atau barang baru. Informasi sementara ini adalah barang lama," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Menurut Tito, sekitar tahun 2014 ada pembangunan saluran kabel di sekitar Jl Medan Merdeka Selatan. Polisi akan memeriksa kontraktor-kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. "Kemungkinan kabel-kabel itu terkelupas kulitnya, ini enggak terangkat. Nah kalau enggak terangkat kenapa, kita akan cek kontraktor-kontraktornya," ujar Tito.
Tito mengaku belum mengetahui siapa pemilik kabel tersebut. "Itu sudah lama, sudah rusak. Kami belum tahu siapa (pemiliknya)," tutupnya.
"Sudin Tata Air dan PLN melihat, apakah ini barang lama atau barang baru. Informasi sementara ini adalah barang lama," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Menurut Tito, sekitar tahun 2014 ada pembangunan saluran kabel di sekitar Jl Medan Merdeka Selatan. Polisi akan memeriksa kontraktor-kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. "Kemungkinan kabel-kabel itu terkelupas kulitnya, ini enggak terangkat. Nah kalau enggak terangkat kenapa, kita akan cek kontraktor-kontraktornya," ujar Tito.
Tito mengaku belum mengetahui siapa pemilik kabel tersebut. "Itu sudah lama, sudah rusak. Kami belum tahu siapa (pemiliknya)," tutupnya.
3. Pasukan Biru dan Katak
Dinas Tata Air DKI Jakarta akan memeriksa saluran air di depan Istana Negara. Mereka menggandeng marinir untuk turun tangan membantu membersihkan kawasan Ring 1.
"Ya besok pagi kita cek gorong-gorong saluran air Jalan Medan Merdeka Utara, depan Istana Negara. Kita sudah bersurat ke Marinir (TNI AL). Rencananya sekitar 7 tentara mau bantu kita," kata Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan ditemui di lokasi, Rabu (2/3/2016).
Teguh menambahkan, ketujuh pasukan marinir yang akan ikut membantu merupakan personel dari 'Pasukan Katak'. Hal ini dilakukan karena Pasukan Katak memiliki keahlian serta kelengkapan yang lebih memadai.
"Terus terang mereka yang mampu untuk melakukan tugas dan ahli menyelam. Karena kawasan ini (Jl Medan Merdeka Utara) cukup dalam. Kalau kita kan cuma punya sepatu, sarung tangan, topi dan lain-lain. Tapi kalau Marinir lebih lengkap dan mereka ahli menyelam," kata Teguh. (detik.com)
"Ya besok pagi kita cek gorong-gorong saluran air Jalan Medan Merdeka Utara, depan Istana Negara. Kita sudah bersurat ke Marinir (TNI AL). Rencananya sekitar 7 tentara mau bantu kita," kata Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan ditemui di lokasi, Rabu (2/3/2016).
Teguh menambahkan, ketujuh pasukan marinir yang akan ikut membantu merupakan personel dari 'Pasukan Katak'. Hal ini dilakukan karena Pasukan Katak memiliki keahlian serta kelengkapan yang lebih memadai.
"Terus terang mereka yang mampu untuk melakukan tugas dan ahli menyelam. Karena kawasan ini (Jl Medan Merdeka Utara) cukup dalam. Kalau kita kan cuma punya sepatu, sarung tangan, topi dan lain-lain. Tapi kalau Marinir lebih lengkap dan mereka ahli menyelam," kata Teguh. (detik.com)
- Bravo! Begini Kerja Pasukan Oranye Angkut Bungkus Kabel dari Got Patung Kuda
- Jokowi: Rumah Saya Hilang Ternyata Digusur untuk Bandara Rembele
- Jokowi: Rumah Saya Hilang Ternyata Digusur untuk Bandara Rembele
Tidak ada komentar