Breaking News

Jokowi Salah, Salah Jokowi



Memakai jas parpol, katanya petugas partai, 
Tak pakai, katanya kacang lupa kulit   

Jalan gak gandeng istri katanya, bagaimana mau pimpin negeri, pimpin keluarga saja gak becus,   

Blusukan ke seluruh negeri katanya, wisata bencana, 
Kunjungan ke luar negeri katanya gak peka situasi dalam negeri   

Tampil sederhana dan apa adanya katanya, deso 
Tampil sedikit trendi katanya pencitraan  

Pakai penerbangan ekonomi, katanya abai keselamatan simbol negara 
Ada ide pembelian helikopter mahal, katanya abai pada keadaan ekonomi negara   

Melaksanakan hukuman mati, katanya tidak peduli akan perasaan negara sahabat, 
Tidak melakukan eksekusi hukuman mati, katanya menyiksa terpidana yang terbengkalai   

Membangun infrastruktur, katanya uang utang saja dihambur-hamburkan, 
Macet, Pak Jokowi ke mana? Mana janjinya?   

Ikut kata parpol, katanya boneka parpol, 
Gak ikuti kata parpol, tersandera anggaran dan programnya   

Jomblo gak laku tanya presiden 
Musisi lesu presiden Jokowi penyebabnya   
Engeline meninggal juga Jokowi penyebabnya

Listrik byar pet, mana janji Jokowi, 
Mau bangun, rakyat gak mau berkorban tanahnya digusur   

Tenggelamkan kapal, katanya perahu, 

menyakiti nelayan tetangga 
Gak dilakukan mana janjinya mau sejahterakan nelayan   

Pakai jas begini salah, Begitu juga salah   

Menteri dan wapres ribut sendiri-sendiri, katanya multi pilot, 
Ditegasi, apa beda dengan presiden dulu, otoriter   

Mau ganti menteri, katanya apa bedanya kalau lemah pemimpinnya 
Gak ganti menteri, katanya mau dibawa ke mana negeri ini dengan kabinet yang begitu   

Tidak mau diatur katanya keras kepala, 
Mau diatur, lha mana presidennya   

Jalan macet Jokowi yang gak becus, 
Kota Jakarta banjir, salah Jokowi yang gak cepet kerjanya     

Omong apa adanya, katanya presiden kog begitu, mbok ditata sedikit, jangan asal bicara Pakai jubir katanya mana janjinya yang akan tetap tanpa jarak dengan warga   

Kerja...kerja....dan kerja..... Jadi kerah...kerah...kerah..... (bertikai, Jawa)   

Menenggelamkan kapal katanya perahu, Melindungi laut, katanya menyengsarakan rakyat   
Memilih menteri katanya mbok jangan parpol saja 
Mengangkat profesional di jegal di gedung kura-kura   

Mau membenahi katanya intervensi, 
Didiamkan katanya mosok diam saja melihat keadaan tidak karuan   

Mantu sederhana, katanya bodoh, Apalagi kalau mewah, uang dari mana   

Parpol bertikai, presiden yang buat ulah 
Keluarga cerai pun presiden berkontribusi   

Dekat parpol A, lupa pengusung 
Jauh dengan kubu B, katanya hanya numpang lewat   

BBM naik gegara Jokowi, 
BBM murah, gak becus mengurus energi   

Mafia diberantas, digencet, 
Mafia hidup menggencet   

Subsidi dicabut katanya menyengsarakan rakyat Masih pakai subsidi, APBN melonjak, hutang meningkat   
Cabut subsidi meningkatkan kesengsaraan, Subsidi perlu uang, dan itu hasil utang   

Bangun jalan, bendungan, dan lain-lain, katanya uang utang saja bangga 
Kalau macet, banjir, mana Jokowi?   

Kerja cepat katanya grusa-grusu, 
Kerja lambat katanya mana buktinya belum ada hasil   

Mau menjadi mediator katanya banyak masalah, napa ngurus ke mana-mana 
Diam saja, melihat keadaan buruk katanya gak peka   

Gak datang kondangan katanya wajib hukumnya datang ke undangan 
Datang, katanya lho dukung koruptor ternyata   

Jadi imam shalat saja diragukan 
Lha shalat atau perhatikan imamnya?   

Promosi katanya kutu loncat Ninggalkan jabatan untuk si kapirun   

Ada ide ini katanya sinting, gagasan itu katanya goblog, 

Mau merevisi katanya mencla mencle, gak mau tahu namanya degil 

Serba salah memang menjadi pemimpi, dan kalau gak mau dinilai salah ya jangan jadi pemimpin. 

Meskipun serba salah bagi sebagian pihak, yang pasti posisinya tetap presiden. 

Semakin tinggi pohon, semakin besar angin akan menerpa dan menjadi sorotan yang sangat besar. Kualitas pemimpin adalah yang mampu menghadapi itu dengan jiwa besar dan hati yang tulus.


 
Catatan Kompasiana,Susi Haryawan

Tidak ada komentar