Breaking News

Dahsyat! Jokowi yang Gila Kerja itu Sudah terasa Dampaknya di Indonesia Timur




Indoheadlinenews.com -Era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat ini sangat gencar melakukan pembangunan infrastruktur transportasi, misalnya seperti pelabuhan laut, rel kereta, jaringan jalan sampai dengan bandara.
 

Pembangunan langsung digenjot pada awal pemerintahan supaya ada pemerataan infrastruktur transportasi. Tak tanggung-tanggung, Jokowi langsung menggenjot di seluruh wilayah Indonesia.
 

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit menyatakan terdapat 2 dampak besar yang akan dirasakan dalam jangka pendek dan jangka panjang.


Dampak Positif Jangka Pendek
 

Untuk jangka pendeknya, daya beli warga di sekitar area proyek meningkat karena terdapat mobilisasi pekerjaan konstruksi.
 

Bukan hanya itu saja, bahan material lokal dan tenaga kerja lokal dapat terserap ke dalam proyek tersebut.
 

"Dalam jangka pendek meningkatkan capital spending sehingga daya beli masyarakat di wilayah sekitar meningkat," kata Danang, Rabu (6/1/2016).




Dampak Positif Jangka Panjang
 

Untuk jangka panjangnya, dampak positif dari gencarnya pembangunan proyek infrastruktur transportasi adalah dengan menurunkan biaya angkut atau 'cost of logistic'.
Hasilnya, harga barang dan jasa di wilayah Indonesia Timur dapat disejajarkan dengan Indonesia Barat.

 

Karena untuk biaya angkut dapat ditekan dengan adanya jaringan transportasi yang terkoneksi dan merata.
"Kemudian aset yang tertanam akan berusia jangka panjang dan menjadi instrumen peningkatan daya saing masyarakat," tambahnya.

 

Namun tantangan jangka pendeknya ialah persolan pembebasan lahan hingga penyediaan sumber daya lokal ahli belum banyak di daerah. Alhasil, mobilisasi tenaga ahli masih didatangkan dari luar daerah saat proyek berlangsung hingga saat pengoperasian.
 

Misalnya, pembangunan di kawasan timur Indonesia yang masih mendatangkan tenaga-tenaga ahli dari wilayah lain, seperti dari Pulau Jawa.
 

"Masalahnya bahwa tingkat penggunaan SDM lokal untuk infrastruktur pelabuhan, bandara tidak banyak. Selain itu, perusahaan yang membangun registered tidak di Indonesia Timur sehingga dampak pajak ke daerah tak dinikmati daerah," sebutnya.
 
baca juga Jokowi: Indonesia Bukan Hanya di Jawa Saja,Pembangunan Harus Merata

Pembangunan Infrastruktur sebagai Pendukung
 

Dalam meningkatkan perkembangan sosial dan kegiatan ekonomi wilayah, prasarana (infrastruktur) umum merupakan hal yang penting. Pembangunan tidak dapat berjalan dengan lancar jika prasarana tidak baik. Setiap aspek kehidupan sosial maupun ekonomi mempunyai prasarana sendiri, yang merupakan satuan terbesar dan alat utama dalam berbagai kegiatan.
 

Oleh karena itu, dalam mengsukseskan pembangunan setiap lembaga sosial dan sektor kehidupan ekonomi harus memperhatikan infrastrukturnya.
 

Berdasarkan pengalaman yang ada pembangunan sering terjadi tidak efisien dan efektif karena tidak sesuai dengan aspirasi daerah, tidak sesuai dengan potensi daerah dan permasalahan daerah, serta penyimpangan bersifat teknis maupun non-teknis yang tentu saja menimbulkan berbagai dampak sosial yang tidak sedikit.
 

Infrastruktur merujuk pada sistem phisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas Publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, 1988).
 

Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungís-fungsi sistem social dan sistem ekonomi dalam kehidupan seharí-hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg, 2000).
 

Definisi teknik juga memberikan spesifikasi apa yang dilakukan sistem infrastrukur dan mengatakan bahwa infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang dalam sistem sehingga memberikan pelayanan publik yang penting.
 

Infrastuktur yang berfungsi sebagai suatu sistem pendukung sistem sosial dan sistem ekonomi maka perlu dipahami dan dimengerti secara jelas terutama bagi penentu kebijakan. Karena kesulitan dalam penyediaan infrastruktur sudah mulai berlangsung sejak lama. Persoalan-pesoalan yang antara lain: keterbatasan dana pemerintah, peningkatan penduduk yang terus berlangsung terutama di kota-kota besar, krisis ekonomi di era ekonomi, euforia otonomi yang cenderung keblabasan dari kabupaten/kota menjadi beberapa penyebab perkembangan infrastruktur kalah cepat dibandingkan dengan dinamika pertumbuhan yang ada.


sumber: hatree.net

Tidak ada komentar