3 Motif Pembunuhan Mirna dengan Racun Sianida
Mirna bersama suami |
Indoheadlinenews.com -Ada tiga kemungkinan yang menjadi motif pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin (27) di Cafe Olivier, Grand Indonesia.
Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, berbagai motif bisa melatarbelakangi kasus kematian Mirna setelah minum es kopi vietnam, Rabu (6/1).
"Ya bisa saja, seperti motif keuangan, dan dendam," kata Anton, Selasa (19/1).
Anton bahkan menduga kuat ada motif asmara pada kematian perempuan yang telah bersuami itu.
"Berbagai kemungkinan bisa terjadi, misalnya pasangan sejenis (lesbian), kan sedang kita selidiki juga kita belum bisa memastikannya," ujar Anton.
Sejauh ini, santer terdengar kalau motif asmara merujuk kepada salah satu sahabat Mirna, yakni Jessica alias Sisca.
Jessica sudah menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, meski dia sempat menolak diperiksa tanpa ada surat resmi.
Rekonstruksi
Sementara itu, untuk mendalami kasus kematian Mirna, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Polda Metro kembali menggelar rekonstruksi kedua di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (19/1) malam.
Berbeda dengan rekonstruksi pertama yang merunut kronologis serta menghadirkan kedua sahabat Mirna, yakni Jessica dan Hani pada Senin (11/1) lalu, tim identifikasi yang dipimpin langsung oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kali ini justru hanya ingin mengetahui tekstur, warna, dan aroma es kopi yang dikonsumsi Mirna kala itu.
Samar-samar, rekonstruksi yang digelar kepolisian secara tertutup itu terlihat dimulai dengan pembuatan empat es kopi Vietnam di gelas bening mirip yang dipesan Jessica sekitar 51 menit sebelum dikonsumsi Mirna.
Empat gelas es kopi berwarna kecoklatan itu tak hanya akan diuji dengan diberikan racun sianida, tetapi juga dimasukkan gula dan sedotan mirip kopi mematikan yang diminum Mirna.
Usai seluruh es kopi tersaji di atas meja cafe--lokasi ketiga sahabat bertemu--Krishna pun mengintrusikan seorang anggotanya untuk mencampurkan racun sianida cair pada dua gelas kopi di hadapannya.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap empat jenis es kopi malam ini. Hal ini untuk mengetahui dari empat es kopi yang disajikan tersebut, manakah yang mirip dengan kopi yang diminum korban."
"Yang pertama, es kopi dengan sianida, diaduk. Kedua, es kopi dengan sianida tanpa diaduk. Ketiga, es kopi tanpa sianida diaduk, dan terakhir, es kopi tanpa sianida tanpa diaduk," ungkap Krishna.
sumber: tribunnews.com
Rekonstruksi
Sementara itu, untuk mendalami kasus kematian Mirna, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Polda Metro kembali menggelar rekonstruksi kedua di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (19/1) malam.
Berbeda dengan rekonstruksi pertama yang merunut kronologis serta menghadirkan kedua sahabat Mirna, yakni Jessica dan Hani pada Senin (11/1) lalu, tim identifikasi yang dipimpin langsung oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kali ini justru hanya ingin mengetahui tekstur, warna, dan aroma es kopi yang dikonsumsi Mirna kala itu.
Samar-samar, rekonstruksi yang digelar kepolisian secara tertutup itu terlihat dimulai dengan pembuatan empat es kopi Vietnam di gelas bening mirip yang dipesan Jessica sekitar 51 menit sebelum dikonsumsi Mirna.
Empat gelas es kopi berwarna kecoklatan itu tak hanya akan diuji dengan diberikan racun sianida, tetapi juga dimasukkan gula dan sedotan mirip kopi mematikan yang diminum Mirna.
Usai seluruh es kopi tersaji di atas meja cafe--lokasi ketiga sahabat bertemu--Krishna pun mengintrusikan seorang anggotanya untuk mencampurkan racun sianida cair pada dua gelas kopi di hadapannya.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap empat jenis es kopi malam ini. Hal ini untuk mengetahui dari empat es kopi yang disajikan tersebut, manakah yang mirip dengan kopi yang diminum korban."
"Yang pertama, es kopi dengan sianida, diaduk. Kedua, es kopi dengan sianida tanpa diaduk. Ketiga, es kopi tanpa sianida diaduk, dan terakhir, es kopi tanpa sianida tanpa diaduk," ungkap Krishna.
sumber: tribunnews.com
Tidak ada komentar