Wagub Djarot Kaget Lihat Puluhan Alat Fitness di SMAN 2 Taman Sari
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat sedang mencoba salah satu alat fitnes di SMAN 2 Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (Beritasatu.com/Lenny Tristia Tambun) |
Indoheadlinenews.com - Saat mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 di Jalan Gajah Mada, Taman Sari, Jakarta Barat untuk melihat penyelenggaran Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK) di hari kedua, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat kaget melihat puluhan alat fitness yang terletak dibelakang kantor guru.
Berdasarkan pantauan yang dikutip Beritasatu.com, di sekolah tersebut terdapat lima unit alat treadmill, lima unit alat joging atau elliptical trainer, 10 unit alat fitness sepeda statis dan tiga unit alat fitness untuk angkat beban seperti peck deck fly dan chair squat.
Alat-alat fitness itu masih terlihat baru atau jarang digunakan. Diperkirakan diadakan pada tahun anggaran 2013 lalu.
Melihat banyaknya alat fitness tersebut, Djarot pun bertanya mengenai kegunaannya kepada para peserta didik di sekolah tersebut.
“Memangnya, kita pengen bikin siswa kayak Hercules? Biar badannya berotot? Kegunaannya apa buat para siswa?,” tanyanya kepada pihak sekolah SMAN 2, Jakarta Barat, Selasa (5/4).
Yang lebih mengherankan lagi, tidak hanya alat-alat fitness yang lengkap dimiliki sekolah tersebut. Ternyata di SMAN 2 juga ada scanner tiga dimensi dan uniterruptable power supply (UPS) di satu ruangan khusus.
“Saya ini orang desa. Saya ini geleng-geleng masuk DKI. Di Blitar, nggak ada kayak begini. Di sana kalau kamu tahu, tidak ada sekolah roboh. Tidak ada. Mohon maaf, saya bilang begitu. Baik negeri maupun swasta. Bagus semua. Di sini, malah sekolah roboh tapi ada sekolah yang punya scanner tiga dimensi dan alat fitness serta UPS,” ujarnya.
Dia mengharapkan dalam pengadaan peralatan di sekolah harus berdasarkan skala prioritas yang tertinggi. Berdasarkan kebutuhan yang mendesak bagi kepentingan belajar dan mengajar.
“Kan lucu, ada fitness dan scanner tiga dimensi. Kan itu lucu banget. Bukan kebutuhan mendesak. Kebutuhan yang mendesak itu ya Laboratorium Komputer, Biologi dan Bahasa Inggris. Kok alat fitness. Saya tanya tadi digunakan kapan? Dijawab digunakan saat musim hujan,” tukasnya.
Menurutnya, pengadaan peralatan untuk pendidikan di sekolah pada anggaran tahun-tahun lalu banyak yang tidak pada tempatnya. Sehingga yang dibeli bukan kebutuhan mendesak sekolah tersebut.
“Jadi pengadaan tahun-tahun kemarin tuh banyak yang ngaco. Ini tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.
Karena itu sejak anggaran tahun 2016, Pemprov DKI terus melakukan penyisiran anggaran yang tidak prioritas dan mengada-ada.
“Kita anggap kecelakaan luar biasa lah tahun lalu. Pesta pora seperti itu. Kan gila saja itu ada alat fitness di sekolah,” ungkapnya.
Dia pun meminta meminta Sopan Adrianto selaku Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta yang hadir di sana agar tidak kembali menganggarkan sejumlah item yang tidak menunjang kegiatan belajar mengajar siswa.(Lenny Tristia Tambun/FMB,BeritaSatu.com)
Tidak ada komentar