Setelah 23 tahun Menunggu, kini Kampung Halimun dialiri listrik
Indoheadlinenews.com- Mak Erum (57) warga Kampung Halimun, Kecamatan Cikalong, Cianjur, Jawa Barat ini bersyukur. Derita puluhan tahun kampungnya tak teraliri listrik akhirnya berakhir. Selasa (26/1/2016) dua unit pembangkit listrik tenaga surya berdiri menerangi kampungnya yang dulunya gelap gulita. Mak Erum tak perlu repot lagi mengganti sumbu dan mengisi solar lampu centir yang menjadi sumber penerangan di rumahnya.
"Emak pernah lagi duduk-duduk gini di dipan kayu, tiba-tiba ada ular kerasa 'ngagilisir' (menyentuh) bagian kaki. Mungkin kondisi rumah lembab dan gelap, karena minimnya penerangan rumah ular bebas keluyuran. Emak kejar sampai kedepan ularnya keburu menghilang, sampai 'riweuh' (ribut) satu kampung waktu itu," ujarnya kepada detikcom dengan logat sunda yang kental.
Mak Erum |
Sebenarnya, sebagian warga di kampung tersebut sudah ada yang menikmati aliran listrik. Namun itu hasil 'nyolok' dari kampung lain yang berjarak 2 kilometer. Warga berulangkali mengajukan ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) namun tak pernah ditanggapi.
Hal itu diungkap Mang Omo, salah seorang tokoh masyarakat setempat. Menurutnya pihak PLN selalu berdalih tidak ada tiang yang sampai ke kampungnya. "Padahal hanya 1 Kilometer dari sini ada peternakan ayam, listrik disana anehnya bisa menyala. Cuma Alhamdulillah sekarang kampung saya sudah teraliri listrik berkat adanya pembangkit tenaga surya," kata Omo.
Mang Omo menyebut dua pembangkit listrik tenaga surya itu hasil inisiasi Kapolres Cianjur AKBP Asep Guntur Rahayu bersama sejumlah donatur untuk menerangi 8 rumah warga di Kampung Halimun. Menurut Mang Omo, Kapolres saat itu berharap fasilitas listrik bisa dimanfaatkan maksimal. Kini, baru saja, Kampung Halimun bisa terang.
"Delapan rumah ini posisinya paling jolok (ujung) jauh kemana-mana, Pak Kapolres biasa sampai sini kalau lagi bawa motor trail. Dia mampir dan ngobrol-ngobrol, sampai akhirnya dia tahu jika tempat kami ini belum teraliri listrik," sambung Mang Omo.
Beberapa bulan berselang setelah kedatangan itu, Kapolres Guntur kemudian membawa sejumlah tenaga teknisi listrik yang langsung membuat dua unit solar cell beserta peralatannya.
Setelah puluhan tahun tak tersentuh penerangan listrik akhirnya Selasa (26/1) usai magrib atau sekitar pukul 18.30 WIB, untuk pertama kalinya cahaya listrik yang berasal dari solar cell atau pembangkit listrik tenaga surya menerangi perkampungan warga.
Penduduk menikmati cahaya lampu |
Dua tiang solar cell tersebut akhirnya berdiri dengan kekuatan daya listrik mencapai 600 Watt. Satu rumah warga diberi tiga titik lampu dan satu colokan listrik, selain itu jalan milik warga juga dipasangi lima titik lampu untuk menerangi jalan.
sumber: detiknews.com
Tidak ada komentar