Lurah Kartini Dicopot Ahok Bukan Sekadar Perkara Presensi
Lurah Kartini |
Indoheadlinenews.com -Leo Tantino dicopot dari jabatannya sebagai Lurah Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat, ternyata bukan sekadar perkara presensi. Kinerja Leo di wilayah itu sangat buruk.
"Banyak keluhan masyarakat. Dia juga lamban menindaklanjuti masalah di wilayahnya,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (25/1/2016).
Menurut Ahok, presensi bukan masalah besar. Sebab, banyak PNS yang bekerja di luar jam operasional Satuan Kerja Perangkat Derah (SKPD). Ahok memaklumi jika ada keterlambatan presensi.
"Cuma, ini bukan sekedar terlambat. Tapi ini kebohongan absen. Kalau kamu telat absen karena tugas tidak masalah. Asal jangan bohong," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur berharap masyarakat melaporkan bila menemukan lurah lain yang berperilaku sama. Ahok janji akan menindak lurah tersebut.
"Laporkan kepada saya. Biar aku pecat teman-teman kamu yang sama (palsukan presensi)," kata Ahok.
Seperti diketahui, Leo memalsukan sidik jarinya di alat presensi elektronik. Leo merekam sidik jari Pekerja Harian Lepas (PHL) atas nama dirinya.
Kejadian berawal Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin melakukan sidak ke Kelurahan Kartini bersama Camat Sawah Besar Martua Sitorus dan Asisten Pemerintahan Jakarta Pusat, Budi Roso.
Leo diperintah Budi Roso melakukan presensi elektronik. Namun, saat jarinya menyentuh mesin presensi, namanya tidak muncul. Padahal saat dicoba ke pegawai jajaran Kelurahan Kartini semuanya sukses.
Kejanggalan muncul ketika seorang PHL Kelurahan Kartini melakukan presensi yang muncul adalah nama Leo.
sumber: metrotvnews.com
Tidak ada komentar