KPK Jangan Lambat Donk! CBA Tagih Kelanjutan Kasus Dugaan Korupsi Bansos Aher di KPK
Indoheadlinenews.com - Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menyebut kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat lambat dalam mengungkap kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) Jawa Barat yang melibatkan Gubernurnya Ahmad Heryawan alias Aher.
"Ini KPK lambat sekali untuk mengungkap kasus Bansos Jabar," ungkap Uchok dengan bertanya di Jakarta, Jumat (19/02/2016).
Seharusnya, sudah waktunya bagi penyidik lembaga antirasuah memanggil Aher ke Kantor kuningan, sebagai respon laporan rakyat Jawa Barat kepada KPK.
"Sejak tahun 2013, kasus ini, hanya disimpan saja, tanpa ada proses apapun. Sampai rakyat bosan sama KPK. Ini menandakan KPK tidak punya hormat atas laporan rakyat," tegas dia.
Sementara itu, Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha dan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati mengaku belum mendapatkan informasi perkembangan penanganan terhadap laporan dugaan korupsi Gubernur Aher dari penyidik.
Keduanya memastikan akan mengecek kembali tindak lanjut perkembangan kasus tersebut.
"Kita cek dulu ya, nanti diinformasikan kembali," jelas Yuyuk.
KPK sebelumnya menyatakan telah menerima laporan soal dugaan korupsi kredit fiktif Bank Jabar tahun 2012. Kasus itu diduga melibatkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
"Ada laporan terkait dengan Bank Jabar. Dugaan kredit fiktif Bank Jabar," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP, Senin (24/02/2013).
Sementara, Budget Advocacy Group (BAG) melaporkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan Pelaporan terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan dana hibah dan dana bantuan sosial APBD Jawa Barat.
BAG menyerahkan laporan tersebut secara resmi pada Selasa (29/01/2013). Laporan telah diterima KPK dengan kasus nomor 2013-01-000396.
"Saya harap laporan ini segera diproses KPK," kata Ketua BAG Dedi Haryadi, di Bandung, Kamis (31/1/2013).
BAG menuding Heryawan telah mencampuradukan urusan publik untuk kepentingan kampanyenya di Pilgub Jabar 2013, di mana pria yang akrab disapa Aher ini berpasangan dengan Deddy Mizwar.
"Demokrasi di Pilgub Jabar ini jangan sampai menjadi tidak adil karena petahana telah menggunakan dan memanfaatkan sumber daya publik untuk mempengaruhi pemilih," terangnya.
Dalam laporan itu disebutkan, pada tahun fiskal 2013 ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan dana hibah dan bantuan social sebesar Rp 1,4 triliun.
Rinciannya, hibah Rp 100 juta untuk 5.304 desa di Jabar, dana untuk 2.000 penyuluh pertanian dengan Rp 50 juta perpenyuluh, dana bantuan untuk 400 perguruan tinggi swasta (Rp 90 juta per kampus), serta bantuan Rp 25 juta perkelompok kepada tani dan nelayan.
"Dana tersebut akan dicairkan menjelang pelaksanaan Pilgub Jabar 2013," kata Dedi.
Menurutnya, pencairan dana hibah tersebut patut diduga terkait dengan kepentingan gubernur sendiri untuk mendapat dukungan politik dari publik.(rimanews.com)
baca juga: - Berkunjung ke Belanda, Beda Kisah Antara Jokowi, SBY, dan Soeharto
- Kritikan Nih Buat DPR, Gak Usah Urusin Sumber Waras Mending Selesaikan Saja Tugasnya
- Warnanya Perempuan Banget! Lihat Nih Transjakarta Khusus Wanita
- Fadli Zon Meradang! Serang Ahok dengan Tagar #papamintarumahsakit
- Keren!! Majalah Ternama Jerman Sebut Jokowi Mirip Nelson Mandela dan Mick Jagger
- TEGAS!! Presiden Jokowi Perintahkan BIN Untuk Terus Mencari dan Menangkap Para Buronan Koruptor
- Soal Penganiayaan, Wali Kota Bandung Sepakat Berdamai. Taufik: Beliau Mengakui Perbuatannya
- Seram!! FPI Akan Diremukkan Oleh KOSTRAD Jika Berani Coba Serang Ahok
Tidak ada komentar