Breaking News

Kamu Nyebelin: Mantan Presiden Seusil Mantan Pacar




Indoheadlinenews.com - Selamat pagi Indonesia, selamat pagi buat semua hati yang pernah cemburu. Bertemu lagi dengan Pakar Mantan, yang kini akan kembali membahas Pak Mantan.

Pagi-pagi sekali saya sudah berada di KRL. Menjadi salah satu dari ribuan orang yang berdiri di gerbong kereta. Saya tiba-tiba teringat dengan celotehan Pak Mantan yang sangat menyebalkan.

Bayangkan, Pak Mantan meminta Presiden Jokowi untuk tidak terlalu memikirkan infrastruktur. Katanya subsidi buat rakyat harus diberi, jangan dihapus sama sekali. Pak Mantan yang sudah tidak ganteng dan tidak muda lagi itu malah membanggakan hasil kerjanya yang seimbang: infrastruktur banyak dibangun tapi subsidi ke rakyat tetap banyak.

Kata Pak Mantan “jangan sampai tidak ada uang sama sekali buat mengurangi kemiskinan.”
 
Sebagai Pakar Mantan saya coba menelaah dan mencerna opini beliau. Sebelum akhirnya menyadari bahwa Presiden Jokowi ini memang jahat dan tidak peka. Sama seperti banyak mantan-mantanmu, sudahlah diberi sinyal “minta perhatian” karena fakir asmara, malah tidak ditanggapi.

Bayangkan, di era Pak Mantan Indonesia berhasil mengurangi kemiskinan. Lihatlah 
Hambalang, megaproyek di hutan belantara itu sangat berhasil membuat rakyat miskin menjadi kaya mendadak. Yang semula cuma punya apanja, bisa ganti mobil alpad. Ini jelas program yang berhasil mengurangi kemiskinan.

Kemudian Lapindo, bayangkan berapa banyak rakyat miskin yang tiba-tiba tidak punya apa-apa? Iya, intinya tidak miskin lagi kan? Ini juga jelas merupakan program pemeritahan Pak Mantan yang sangat berhasil mengurangi kemiskinan.
Ada juga PNPM. Program andalan Pak Mantan yang juga berhasil mengurangi kemiskinan. 

Bayangkan, di Indonesia ada berapa juta orang yang bekerja di PNPM? Orang yang sebelumnya pengangguran bisa punya gaji di PNPM, yang masih miskin bisa langsung kaya karena dana pemerintah melimpah ruah, ya meskipun hasil utang. Tidak masalah tak punya skil, yang penting pemilu selanjutnya coblos Partai Mantan, pasti kontrak kerjanya berbunyi “LANJUTKAN!”

Belum lagi Century. Sinetron keuangan paling populer sepanjang Indonesia merdeka. Ini juga merupakan sinetron yang berhasil mengurangi kemiskinan. Pemerintah mensubsidi sebelas dua belas orang miskin agar langsung kaya. Jumlahnya tak main-main, triliunan rupiah. Hal ini jelas berhasil mengurangi kemiskinan. Yang semula ibu rumah tangga bisa langsung dapat gedung.

Lihatlah pencapaian prestisius Pak Mantan. Betapa kemiskinan benar-benar dikurangi, atau sekalian dibinasakan, supaya statistik di BPS baik.

Sementara Presiden Jokowi gagal melanjutkan program pro rakyat Pak Mantan. Masa orang hanya disuruh kerja kerja kerja, bagi-bagi persenan APBN mana? Kasian wakil rakyat. Pemerintah gagal mengurangi kemiskinan. Gagal mengupgrade apanja jadi alpad.


Coba seandainya Presiden Jokowi mengikuti jejak Pak Mantan, infrastruktur boleh dibangun, tapi jangan terburu-buru. Kalau bisa groundbreaking saja dulu. Dananya buat hepi-hepi dan mengurangi kemiskinan wakil rakyat.

Kalau bisa buatlah seperti Hambalang. Proyek kreatif karena menggunakan bahan seadanya, kalau ambruk tak masalah, toh memang tidak untuk digunakan. Yang penting sudah berdiri. 

Rakyat melihat ada bangunan. Selesai. Yang penting program mengurangi kemiskinan terlaksana.

Presiden Jokowi terlalu serius membangun, sehingga lupa bahwa masih banyak orang miskin di Indonesia.

Bayangkan, Indonesia selama dipimpin Jokowi selalu mengalami krisis. Pertumbuan ekonomi yang sejak 2010 lalu terus menurun, tiba-tiba balik arah. Ini kan jelas krisis. Harusnya terus turun. Ibarat kamu naik kereta, harusnya kan lanjutkan ke stasiun berikutnya, bukan malah balik arah. Kalau kamu sebel sama pasangan, ya lanjutkan sebelnya. Bukan malah baikan. Ya itu teori obsesi para mantan.

Bagaiamana tidak krisis, APBN tidak dibagi-bagi. Relawan sama keluarga disuruh jangan minta-minta proyek. Bukankah ini membuat krisis? Kalau relawan saja tidak diberi, apalagi keluarga Mantan?

Saya pikir Presiden Jokowi perlu mendengarkan lagu Pak Mantan yang kini ada versi ekstraknya. Lagu Pak Mantan yang dulu dijual versi CD dan rekaman di studio tidak berhasil meningkatkan elektabiltas Partai Mantan. Jadi sekarang Pak Mantan tidak lagi rekaman di studio, melainkan di detik,com. Syair lagunya masih bernuansa prihatin.

Detik,com yang semula merupakan media mainstream, sekarang sebagian space nya disewa oleh Pak Mantan. Jadi apapun curhatan Pak Mantan, pasti dimuat, sekalipun tidak penting dan labil, ya namanya juga mantan. Coba perhatikan:

“Kita berharap peraturan yang realistis untuk protect nelayan kita. Kita mengerti, bagus penenggelaman kapal asing, itu penegakkan hukum. Kita juga begitu, cuma mungkin tidak demonstratif menggunakan bahan peledak. Kita keras melindungi wilayah kita. Tapi okelah itu bagus juga, hanya saja lebih bagus apabila urusan dalam ditata lebih bagus,” imbuhnya.

Coba baca, kalau anda belum tertawa, baca lagi. Katanya penenggelaman kapal bagus, eh tapi jangan pakai peledak, eh tapi bagus juga, eh tapi lebih bagus urusan dalam ditata. Ini apa sih? Mirip mahasiswi semester satu. Tau kan? Aku suka sih sama kamu, eh tapi kamu jangan ini itu, tapi itu aku juga suka sih. Tapi lebih baik kita temenan! Laaaah….gue sisir juga tu cewe (kalau sikat sudah mainstream).

Bayangkan, pernyataan-pernyataan tidak penting dan labil seperti itu ada di media mainstream seperti detik,com. Kalau Pakar Mantan prihatin dengan otak patrick Pak Mantan, saya juga mulai prihatin dengan media detik,com. Jangan-jangan, Pak Mantan insomnia gara-gara salah makan apel Washington juga bakal diberitain.

Kesimpulan Pakar Mantan: kalian nyebelin. Maksudnya Pak Mantan dan detik,com. 

Nyebelinnya pake banget banget banget.

Itulah episode ke-18: Kamu Nyebelin. Mantan Presiden Seusil Mantan pacar. (By: alifurrahman)

baca juga: - BPLHD Jabar: Pemkot Bandung Tak Becus Kelola Sampah

- Terkait Sampah di Bandung, Aher Keluarkan Fatwa Haram. Aher Ini Gubernur Apa Tuhan?

- Hanura Kumpulkan Semua Pengurus Untuk Cegah Pengunduran Diri Massal

- Bravo! Seluruh Harta Udar Pristono Dirampas, Jaksa Angkat Topi untuk Artidjo, Dkk.

- Woww... Mulai 1 April 2016, E-KTP Bisa Dibuat Diluar Domisili, Syaratnya pun Mudah Lho!

Tidak ada komentar