Breaking News

Ahok dan Lulung Sahut-sahutan tentang Kalijodo




Indoheadlinenews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana (Lulung) saut-sautan tentang rencana pembongkaran prostitusi dan perjudian di Kalijodo. Mereka punya siasat berbeda.

Awalnya, Ahok berencana membongkar Kalijodo pada tahun 2016 ini. Pembongkaran lokalisasi di atas jalur hijau itu akan dilakukan dengan bertahap mulai dari memberi surat peringatan hingga siap unjuk kekuatan guna mengantisipasi resistensi di Kalijodo.

Rencana Ahok itu disoroti oleh Lulung. Lulung mengaku siap turun gunung membantu Ahok bila tidak sanggup menertibkan Kalijodo. Bagi
Lulung, keberadaan Kalijodo tidak menimbulkan masalah dan mengganggu masyarakat Jakarta. Ia lalu menyarankan Ahok agar mengedepankan cara-cara persuasif. Apalagi, lanjut Lulung, warga Kalijodo mengenal dirinya.

Niat Lulung direspons Ahok. Namun, Ahok menilai ucapan Lulung hanya sesumbar belaka.

Begini 4 Ahok vs Lulung Soal Kalijodo: 

1. Lulung: Biar saya yang ke Kalijodo

Lulung menyarankan agar Ahok tidak menggunakan kekerasan dalam menertibkan lokalisasi Kalijodo, seperti yang terjadi saat penggusuran di Kampung Pulo.

"Harus berangkat dari tokoh lokal di situ. Jangan ada lagi beckhoe terbakar. Jangan ada lagi gas air mata," kata Lulung di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Jumat (12/2/2016).

Lulung meminta agar Ahok tak buru-buru menertibkan Kalijodo. Ia bahkan menawarkan diri untuk melakukan upaya persuasif kepada para 'penghuni' Kalijodo. "Kalau Ahok tidak sanggup biarkan saya yang ke sana. Saya yakin mereka mengenal saya dengan baik," kata Lulung.

"Jangan menggunakan kekerasan berdampak anarkis, menggunakan alat-alat negara, alat ketahanan alutsista. Itu untuk perang. Rakyat diajak ngomong yang baik secara manusiawi," imbuhnya.

Lulung mengatakan, Kalijodo tak hanya soal prostitusi dan premanisme. Namun juga ada hajat orang banyak. Ia menilai, aktivitas di Kalijodo tidak mengganggu masyarakat secara umum. "Mana mengganggu Kalijodo. Ini kan (mencuat) karena ada orang kena musibah," ujarnya. 

2. Lulung: mereka di Kalijodo cuma cari makan doang

 Lulung juga meminta agar Ahok memberikan pembinaan kepada para PSK Kalijodo.

"Pak Ahok ingin membuat relokasi prostitusi. Sekarang yang ada kenapa tidak dibina," kata Lulung di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jumat (12/2/2016).

Lulung menilai, tidak ada kejahatan yang terjadi di Kalijodo. Oleh karena itu, seharusnya upaya penertiban dilakukan dengan lebih santun. "Di situ (Kalijodo) tidak terjadi kejahatan. Mereka cari makan doang di sana. Penertiban, lakukanlah penataan. Bina orangnya," ucap Lulung.

Menurutnya, harus pelan-pelan untuk membina lokalisasi semacam ini. Karena jika terburu-buru, ia khawatir yang terjadi justru penolakan besar dan semakin merepotkan Pemprov DKI Jakarta. "Di Kramat Tunggak bisa pendekatan. Jadi tuh Islamic Center. Harus dengan perjuangan estafet, jangan buru-buru," ucap Lulung.

Lulung mengusulkan, harus ada stakeholder di kawasan Kalijodo sehingga prostitusi lebih terkendali. "Alexis izinnya apa, griya sehat. Ada pelacur di sana. Mau enggak Ahok tertibkan di sana. Malioboro izinnya griya sehat. Yang ada pelacuran," kata Lulung.

3. Ahok: Tanah Abang saja Lulung gak bisa beresin
 
Ahok merespons niat Lulung membantunya menertibkan Kalijodo.

"Haji Lulung gini aja deh, terima kasih sama Pak Haji Lulung yang mau bantu," kata Ahok saat diwawancarai wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/2/2016).

Namun Ahok sepertinya menilai Lulung hanya sesumbar mau turun tangan menertibkan kawasan Kalijodo. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menyindir Lulung.

"Tanah abang aja, dia (Lulung) enggak bisa bantu beresin," ucap Ahok.

"Terus bantu, kalau (Lulung) punya Lamborghini, itu pelat jangan bodong. Bayar pajak. Kalau kaya, bisa beli Lamborghini, lalu STNK itu yang bener, bayar pajak. Gitu loh," sambung Ahok menyindir.

4. Ahok jawab soal izin Alexis

Lulung meminta agar Ahok juga melihat apa yang terjadi di Alexis. Lalu apa jawaban Ahok?
"Itu nggak mungkin bisa. Di apartemen, di rumah (itu susah). Kamu pikir di perumahan-perumahan tidak ada perzinahan? Kita nggak mau tanggung," jelas Ahok di balai kota DKI Jakarta, Sabtu (13/2/2016).

Menurut Ahok, prostitusi sampai kapanpun tidak akan bisa dicegah. Yang utama, jangan menyebarkan penyakit.

"Bagi saya, sebetulnya prostitusi dari jaman nabi sudah ada. Yang penting jangan nyebarkan penyakit," tutur dia.



Tidak ada komentar