The Untold Story of Susi Pudjiastuti..
Indoheadlinenews.com -Di hari ulang tahunnya yang ke-51, Jumat 15 Januari kemarin, Susi Pujiastuti sebetulnya sudah merasakan sebuah firasat aneh. Putranya, Panji Hilmansyah tak menelepon untuk mengucapkan selamat seperti biasanya.
Firasat itupun terjawab jam 02.00 dini hari. Hilman, putra sulung Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan itu dikabarkan telah meninggal dunia di Florida, Amerika Serikat. Almarhum meninggal dunia di usia 31 tahun saat tengah menyelesaikan pendidikan instruktur penerbangannya. Diduga karena mengalami gagal jantung.
Susi tak pernah menduga kalau pertemuan dengan putra sulungnya pada pesta tahun baru di New York adalah pertemuan terakhirnya. Hilman memang sempat mengeluh sesak nafas, tapi karena sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung, tak ada yang menduga kalau penyakit itulah yang merenggut nyawanya.
Semula, Susi mengarapkan sang putra sulungnya itu dapat mengurus sekolah penerbangan di maskapai yang ia dirikan, Susi Air. Di perusahaan itu, Hilman menjabat sebagai Chief Inspector. Namun harapan itu kini pupus seiring meninggalnya Hilman.
Harapan Susi atas Hilman itu tertuang dalam buku “Untold Story Pudjiastuti: dari Laut ke Udara, Kembali ke Laut” yang diterbitkan Kompas beberapa waktu setelah Susi dipercaya Jokowi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pada bagian buku yang ditulis oleh Hilman, sang putra menulis tentang harapan ibunya: “Saya nanti akan mengurus Flying School Susi Air.” Untuk itu, tulis Hilman, ibunya menempanya lebih dulu dengan menjadikan dia sebagai karyawan Susi Air, persisnya mekanik dan tim perintis yang membuka jalur penerbangan maskapai di Medan, Kalimantan, dan Papua.
Salah satu nasihat Susi kepada Hilman ialah: “Tak ada sesuatu yang bisa didapatkan tanpa usaha keras.” Susi memperlakukan dia sama seperti pegawai lain. Pun termasuk soal gaji.
Dari tim perintis, Hilman diarahkan Susi untuk mengambil lisensi pilot komersial. Untuk itulah Hilman mengambil sekolah pilot di Florida, AS. Ia diminta Susi untuk melanjutkan pendidikan instruktur penerbangan sebelum bekerja untuk orang lain. Sebuah bukti bahwa Susi benar-benar concern pada pendidikan anak-anaknya dan mendidik mereka dengan baik.
Pada bagian buku yang ditulis oleh Hilman, sang putra menulis tentang harapan ibunya: “Saya nanti akan mengurus Flying School Susi Air.” Untuk itu, tulis Hilman, ibunya menempanya lebih dulu dengan menjadikan dia sebagai karyawan Susi Air, persisnya mekanik dan tim perintis yang membuka jalur penerbangan maskapai di Medan, Kalimantan, dan Papua.
Salah satu nasihat Susi kepada Hilman ialah: “Tak ada sesuatu yang bisa didapatkan tanpa usaha keras.” Susi memperlakukan dia sama seperti pegawai lain. Pun termasuk soal gaji.
Dari tim perintis, Hilman diarahkan Susi untuk mengambil lisensi pilot komersial. Untuk itulah Hilman mengambil sekolah pilot di Florida, AS. Ia diminta Susi untuk melanjutkan pendidikan instruktur penerbangan sebelum bekerja untuk orang lain. Sebuah bukti bahwa Susi benar-benar concern pada pendidikan anak-anaknya dan mendidik mereka dengan baik.
Hilman telah menikah dan keluarga kecilnya itu tinggal di Pangandaran. Tak suka pamer apalagi menyombongkan diri, Hilman juga jauh dari kerlap kerlip media. Walau tumbuh dengan orangtua yang telah bercerai, ia tetap menjadi pribadi yang kuat.
Hilman, menurut suami pertama Susi, Yoyok Yudisuaryo, masih dalam buku "Untold Story Susi Pudjiastuti", merupakan cucu kesayangan kakek-neneknya, yakni orang tua Susi. Itu sebabnya Yoyok, ketika bercerai dari Susi, tak keberatan menyerahkan pengasuhan Hilman kepada Susi dan keluarganya.
Meskipun telah bercerai, Yoyok dan Susi tetap berkomunikasi dalam mendidik Hilman dan kedua adiknya, Nadine Kaiser dan Alvy Xavier. Meskipun demikian, Hilman sempat kecewa dengan perceraian orang tuanya itu. Dia menulis, ada masa-masa hubungannya dengan Susi memburuk.
Hilman sempat memberontak. “Gaya hidup ugal-ugalan, tidak mau sekolah. Semua itu adalah aksi yang saya tunjukkan sebagai bentuk protes terhadap sikap ibu yang keras,”tulis Hilman. Namun waktu memperbaiki segalanya. Hubungan dan komunikasi Hilman dan Susi pun kembali membaik.
Pada akhirnya, Hilman mengerti alasan kedua orang tuanya bercerai.
Dibalik gaya nyentrik yang kerap mengundang kontroversi publik, tampaknya terdapat kelebihan pada seorang Susi Pudjiastuti. Salah satu modal kesuksesaan pengusaha yang bergelut di bidang perikanan dan penerbangan pesawat ini, yakni profesionalisme dan ketegasannya saat mengelola usaha.
“Ibu dikenal dengan sikap ketegasannya. Tak ada satupun anak- anaknya yang diperlakukan istimewa, meski hampir seluruhnya bekerja di perusahaan ini. Kalau melakukan kesalahan ketika sedang bekerja, sama saja saya pun dimarahin seperti halnya kepada karyawan lain. Sekalipun saya sebagai anaknya, tapi tidak diistimewakan,” ujar Hilman seperti dikutip di http://www.harapanrakyat.com, sewaktu Susi diangkat Presiden Jokowi menjadi Menteri.
Hilman juga mengatakan, sebagai seorang profesional, dirinya sangat memahami ketegasan sang ibu ketika berada di perusahaan. Menurutnya, ibunya berkali-kali mengingatkan kepada dirinya soal profesionalise saat tengah bekerja. “Ibu orangnya sangat menjunjung tinggi profesionalisme. Selain tegas, dia pun memberlakukan gaji kepada anak-anaknya disesuaikan dengan jabatan dan peraturan yang ditetapkan di perusahaan,” ujarnya.
Susi Pudjiastuti pernah menjadi trending topic di Indonesia. Ia dihormati karena ketegasannya, dipuji karena prestasinya, dihujat karena penampilannya dan disanjung karena kiprahnya dalam dunia transportasi udara di Indonesia. Tak pernah banyak bicara, Menteri Susi Pudjiastuti memilih bekerja keras dan melaksanakan amanah yang diserahkan padanya dengan sebaik-baiknya.
Sikapnya yang apa adanya, to the point dan juga tegas, membuatnya menjadi salah satu perempuan paling hebat di negeri ini. Seorang wanita yang tak lulus SMU, bisa memiliki maskapai penerbangan sendiri, menjadi seorang menteri dan mengangkat derajat para nelayan. Tidak hanya di luar rumah, di dalam keluarga juga Susi sukses mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang mandiri. Dan Panji Himansyah, anak sulungnya merasakan betul tempaan ibunya itu.
Kini, sang anak menteri itu telah pergi. Selamat jalan Mas Hilman...
sumber : Kompasiana/ Laura Irawati
Tidak ada komentar