Pengakuan Ahok yang Larang Anak Magang Masuki Ruangannya: Dia Ikut Campur
Indoheadlinenews.com - Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok menegaskan, dirinya mengambil sendiri setiap keputusan. Anak magang, staf khusus, atau yang lainnya tak punya peran apapun.
Ahok menceritakan tentang anak magang yang dia marahi karena mencoba mempengaruhi keputusan yang dia ambil.
"Kami ada satu anak magang yang ngeyel campurin (urusan) pemda. Kamu tanya sama ajudan saya. Saya biayai ini. Bikin thesis S2 tentang saya juga. Tentang kebijakan PNS segala macam," cerita Ahok, Jumat (8/4/2016).
Lalu tiba-tiba staf perempuan tersebut mulai mengatur-atur dirinya. Ahok mengatakan staf itu merasa kasihan dengan Sudin Taman bermasalah dan terpengaruh sehingga meminta Ahok untuk tidak memecatnya.
"Wah dia boleh duduk di ruangan makan sama saya. Saya bebasin. Cewek ini, ibuk-ibuk lah. Sudin Taman sudah jelas nyolong uang PHL. saya bilang pecat. Eh, dia datang. Bilang baik-baik sama saya. Kalau bisa jangan dipecat pak. Ini orang baik pak," jelasnya.
"Saya bilang eh elu jangan campuri urusan gue. Anda kalau mau bikin thesis, bikin thesis aja. Kamu kan mau tulis tentang kebijakan saya, manajemen saya. Kalau gue mau pecat orang lu jangan larang gue. Lu dapet uang apa? Kalau mau duit skripsi saya kasih," imbuh Ahok.
Akhirnya, kini Ahok tidak memperbolehkan staf magang tersebut untuk masuk ke dalam ruangannya. Namun ia masih tetap membantu proyek pengerjaan tesis orang itu, bahkan membantu biayanya.
"Saya kasih dia (staf magang perempuan) uang Rp 9 juta tiap bulan. Silahkan tulis apapun, tapi jangan mempengaruhi kebijakan saya. Saya usir, enggak boleh masuk ke ruangan saya sekalipun. Karena kalau masuk, saya takut semua SKPD dan PNS didatangi terus bilang dekat dengan saya. Ini yang bahaya," beber Ahok.(detik.com)
Tidak ada komentar