Stand Up Comedy ala Jokowi 'Kocok Perut' Para Komika
Indoheadlinenews.com -Para komika atau pelakon stand up comedy mengaku telah mendengarkan cerita jenaka yang dituturkan oleh Presiden Joko Widodo dalam undangan makan siang di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (17/12).
Para komika yang hadir antara lain Indro Warkop, Raditya Dika, Roni Immanuel (Mongol Stress), Ge Pamungkas, David Nurbianto, Yudha Keling, Rahmet, Heri Horeh, Topenk, Bene, Dzawir Nur Ikram, Sri Rahayu, Yudha Iqbal Maulana, Andi Wijaya, dan Randika Jamil.
Indro bercerita, dalam kesempatan itu, Presiden mengaku menggemari stand up comedy. Sang kepala negara, tuturnya, juga sempat bercerita tentang kisah lucu yang ia alami kala menjadi Wali Kota Solo beberapa tahun silam.
"Tadinya kami hanya diundang makan. Kesannya beliau ngomong stand up comedy, menggemari stand up comedy. Presiden tadi ceita, lucu. Pertama kali jadi Wali Kota dan itu lucu banget. Semuanya, dari awal cerita, kami tertawa," ujar Indro.
Para komika yang hadir antara lain Indro Warkop, Raditya Dika, Roni Immanuel (Mongol Stress), Ge Pamungkas, David Nurbianto, Yudha Keling, Rahmet, Heri Horeh, Topenk, Bene, Dzawir Nur Ikram, Sri Rahayu, Yudha Iqbal Maulana, Andi Wijaya, dan Randika Jamil.
Indro bercerita, dalam kesempatan itu, Presiden mengaku menggemari stand up comedy. Sang kepala negara, tuturnya, juga sempat bercerita tentang kisah lucu yang ia alami kala menjadi Wali Kota Solo beberapa tahun silam.
"Tadinya kami hanya diundang makan. Kesannya beliau ngomong stand up comedy, menggemari stand up comedy. Presiden tadi ceita, lucu. Pertama kali jadi Wali Kota dan itu lucu banget. Semuanya, dari awal cerita, kami tertawa," ujar Indro.
Pelawak bernama asli Indrodjojo Kusumonegoro itu pun menceritakan kembali apa yang disampaikan Jokowi kepada para komika. Pada waktu Presiden pertama kali dilantik sebagai Wali Kota Solo, Jokowi diminta untuk menjadi inspektur upcara yang bertugas memimpin upacara bendera.
"Pengalaman beliau jadi pejabat, disuruh memimpin upacara. Kelucuannya ya karena beliau enggak pernah memimpin upacara, jadi ketika komandan upacaranya 'hormat gerak!' dan menunggu beliau turunkan hormatnya, beliau malah enggak turun-turun, karena beliau menunggu komandan upacaranya tegap, baru tegap. Jadi menunggu lama, ada kira-kira dua hari. Hahaha…" katanya.
"Pengalaman beliau jadi pejabat, disuruh memimpin upacara. Kelucuannya ya karena beliau enggak pernah memimpin upacara, jadi ketika komandan upacaranya 'hormat gerak!' dan menunggu beliau turunkan hormatnya, beliau malah enggak turun-turun, karena beliau menunggu komandan upacaranya tegap, baru tegap. Jadi menunggu lama, ada kira-kira dua hari. Hahaha…" katanya.
Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana menuturkan, Presiden Jokowi memutuskan untuk memanggil berbagai kelompok seni dan kebudayaan, karena mereka dianggap memiliki aspirasi dan masukan kepada negara.
Ia pun menolak pernyataan yang menyebutkan Presiden memanggil pelawak ke Istana untuk mengusir penat dan stres yang diakibatkan melimpahnya permasalahan negara beberapa bulan belakangan.
"Enggak lah. Tadi sangat serius. Mereka serius, Presidennya lucu. Bahkan Presiden sempat stand up," kata Ari.
Ia pun menolak pernyataan yang menyebutkan Presiden memanggil pelawak ke Istana untuk mengusir penat dan stres yang diakibatkan melimpahnya permasalahan negara beberapa bulan belakangan.
"Enggak lah. Tadi sangat serius. Mereka serius, Presidennya lucu. Bahkan Presiden sempat stand up," kata Ari.
source: CNN Indonesia
Tidak ada komentar