Cerita Ngeri Jokowi Naik Metromini dari Tahun '80an
Indoheadlinenews.com -Rupanya bukan warga saja yang merasa ngeri ketika harus naik bus Metromini. Presiden Jokowi juga punya pengalaman ngeri dengan transportasi umum itu.
"Saya mau cerita tentang Metromini. Dulu waktu saya masih awal-awal kerja di Jakarta itu naik Metromini tahun 1985. Itu saya harus ganti 3 kali bus buat sampai tempat kerja," kata Jokowi dalam sambutan saat memberikan penghargaan Wahana Tata Nugraha di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2015).
Penghargaan itu diberikan kepada insan dan kabupaten/kota serta daerah yang memiliki kontribusi dalam transportasi. Jokowi ingin agar ada revolusi transportasi sehingga masyarakat terlayani dengan baik.
"Terus sewaktu saya jadi Gubernur DKI Jakarta saya lihat lagi, ternyata Metromini yang dulu saya sering naiki masih ada. Metromininya sama, hanya mungkin sopirnya sudah ganti seratus kali," kata Jokowi.
"Saya cek speedometer enggak ada. Yang saya takutkan, rem itu kadang ada kadang tidak ada," lanjut Jokowi.
Dia juga memanggil salah satu peraih penghargaan yang berasal dari Jakarta. Dia merupakan awak kendaraam umum teladan bernama Evan Sudian dari Syncrum Logistic.
"Coba kamu ceritakan pengalaman naik Metromini. Jangan ditutup-tutupi," tanya Jokowi.
"Jadi Metromini itu identik dengan kebut-kebutan. Keselamatan entah diperhatikan entah tidak. Mereka hanya peduli sama setoran saja," kata Evan.
"Kenapa masih naik?" tanya Jokowi.
"Benar kata bapak tadi, walaupun begitu tapi kan juga kita butuh. Metromini itu sudah langganan saya 15 tahun," jawab Evan.
"Ada lagi?" tanya Jokowi kembali.
"Sudah ah, Pak. Saya takut pulang nanti," canda Evan yang disambut tawa Jokowi dan hadirin lain.
Hadir pula Menhub Ignasius Jonan dalam acara penganugerahan ini. Jokowi kemudian memerintahkan agar ada perubahan dalam sistem transportasi.
"Jadi, kita bikin transportasi yang diinginkan publik. Bukan transportasi yang ada hanya karena kebutuhan," tutup Jokowi.
"Saya mau cerita tentang Metromini. Dulu waktu saya masih awal-awal kerja di Jakarta itu naik Metromini tahun 1985. Itu saya harus ganti 3 kali bus buat sampai tempat kerja," kata Jokowi dalam sambutan saat memberikan penghargaan Wahana Tata Nugraha di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2015).
Penghargaan itu diberikan kepada insan dan kabupaten/kota serta daerah yang memiliki kontribusi dalam transportasi. Jokowi ingin agar ada revolusi transportasi sehingga masyarakat terlayani dengan baik.
"Terus sewaktu saya jadi Gubernur DKI Jakarta saya lihat lagi, ternyata Metromini yang dulu saya sering naiki masih ada. Metromininya sama, hanya mungkin sopirnya sudah ganti seratus kali," kata Jokowi.
"Saya cek speedometer enggak ada. Yang saya takutkan, rem itu kadang ada kadang tidak ada," lanjut Jokowi.
Dia juga memanggil salah satu peraih penghargaan yang berasal dari Jakarta. Dia merupakan awak kendaraam umum teladan bernama Evan Sudian dari Syncrum Logistic.
"Coba kamu ceritakan pengalaman naik Metromini. Jangan ditutup-tutupi," tanya Jokowi.
"Jadi Metromini itu identik dengan kebut-kebutan. Keselamatan entah diperhatikan entah tidak. Mereka hanya peduli sama setoran saja," kata Evan.
"Kenapa masih naik?" tanya Jokowi.
"Benar kata bapak tadi, walaupun begitu tapi kan juga kita butuh. Metromini itu sudah langganan saya 15 tahun," jawab Evan.
"Ada lagi?" tanya Jokowi kembali.
"Sudah ah, Pak. Saya takut pulang nanti," canda Evan yang disambut tawa Jokowi dan hadirin lain.
Hadir pula Menhub Ignasius Jonan dalam acara penganugerahan ini. Jokowi kemudian memerintahkan agar ada perubahan dalam sistem transportasi.
"Jadi, kita bikin transportasi yang diinginkan publik. Bukan transportasi yang ada hanya karena kebutuhan," tutup Jokowi.
source: detik.com
Tidak ada komentar